Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Andrew Carnegie

Profil Andrew Carnegie, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Jika ada cerita seorang biasa yang menjadi tidak biasa, kemudian berubah menjadi luar biasa dan terus menjadi sangat luar biasa; orang tersebut pasti Andrew Carnegie. Betapa tidak? Di puncak karirnya, Carnegie tercatat sebagai orang terkaya kedua di dunia, hanya satu tingkat di bawah maharaja minyak Amerika, John D. Rockefeller. Dari jelata menjadi jutawan hingga miliarder sampai bilyuner, kisah hidup Carnegie menginspirasi banyak generasi hingga menjadi salah satu sumber ide bagi pepatah bisnis modern Barat, "all billionaires start paperboy".

Carnegie kecil lahir di Dumferline, Inggris dari keluarga tukang tenun yang hidup seadanya. Sejak kecil Carnegie telah membantu keluarganya dengan bekerja sebagai pengganti sepul benang di pabrik katun bersama ayahnya. Saat menginjak usia 10 tahun, keluarga Carnegie memutuskan untuk mencari peruntungan yang lebih baik dengan hijrah ke Pennsylvania, Amerika.

Pada 1850, Carnegie beralih pekerjaan di bidang komunikasi dengan menjadi penyampai pesan sebuah Kantor Telegraf di Pittsburg. Satu hal yang tidak disadari bahkan oleh Carnegie sendiri saat itu adalah dunia sedang melihat calon multi-bilyuner yang berjalan dari rumah ke rumah menyampaikan pesan seraya menghapal di luar kepala berbagai lokasi bisnis di Pittsburg dan berbagai wajah tokoh dan industrialis penting yang dijumpainya. Pekerjaan dan keuletan Carnegie inilah yang membuka pintu koneksi dengan banyak usahawan ternama pada masanya.

Hanya perlu setahun bagi Carnegie untuk dipromosikan sebagai operator telegraf khusus pada sebuah perusahaan Kereta Api yang berbasis di Pennsylvania. Promosi ini didapat setelah penggemar berat karya Shakespeare ini tekun berlatih hingga mampu menerjemahkan pesan telegraf cukup dengan mendengarnya. Saat itu, Carnegie baru menginjak usia 18 tahun, namun promosi dan jabatannya telah setara dengan pegawai senior ketika diangkat sebagai pengawas untuk divisi Pittsburg dan memperoleh banyak uang.

Memasuki 1855, Carnegie mulai aktif membeli saham-saham perusahaan lain dan memperoleh uang dari investasinya tersebut. Meski tidak secara langsung terlibat ketika Amerika dilanda Perang Saudara pada 1859-1861, jasanya sebagai operator telegraf dinilai sangat berjasa menyediakan cara komunikasi yang efisien selama perang berlangsung.

Pada 1863, Carnegie hengkang dari dunia perkereta-apian dan mulai merambah dunia baru dalam bisnis dan saham: besi dan minyak. Perkembangan transportasi dan perdagangan yang ditunjang kemajuan dan penemuan teknologi pengolahan besi pada masa itu membuat investasi Carnegie meraup keuntungan berlipat ganda, termasuk dari inovasi Carnegie sendiri yang menyempurnakan teknologi pengolahan besi, awalnya diciptakan Sir Henry Bessemer, dan berhasil menciptakan cara mengolah besi yang cepat, mudah dan murah. Bisa disebut bahwa era industrilisasi Amerika saat itu merupakan masa panen bagi anak tukang tenun asal Skotlandia ini.

Pada 1886, Carnegie menikah dengan Louise Whitfield yang usianya 20 tahun lebih muda darinya. Memasuki awal abad ke-20, saat usianya menginjak 66 tahun, Carnegie memutuskan pensiun dan menghabiskan waktu menjadi seorang philantropi. Dikenal sangat tidak suka menyimpan kekayaan hasil bisnis, alias memang sangat dermawan, Carnegie seperti menemukan semangat baru dalam hidup dengan aktif dalam berbagai kegiatan amal dan pendidikan.

Kedekatan konglomerat besi ini dengan banyak figur humanis seperti Matthew Arnold, Herbert Spencer dan Mark Twain semakin mempengaruhi pandangan philantropis Carnegie yang juga makin getol mengucurkan hasil bisnisnya untuk kegiatan sosial, amal dan pendidikan masyarakat di masa-masa akhir kehidupan pemilik tunggal kekaisaran baja di Amerika Serikat ini.

Pada 11 Agustus 1919, Andrew Carnegie, putra keluarga penenun kelas bawah yang berhasil mengangkat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat ketekunan dan kerja keras tiada akhir, meninggal dunia di Lenox, Massachusetts. Hingga akhir hidupnya, tokoh filantropis ini telah mendonasikan sejumlah $350,695,653 kekayaannya ke berbagai badan amal, kegiatan sosial, lembaga pendidikan dan riset ilmu pengetahuan. Jenazah industrialis, humanis sekaligus inspirator bagi dunia ini disemayamkan di Sleepy Hollow Cemetery, North Tarrytown, New York.
    
Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

Last update: 12:10 1/11/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Andrew Carnegie

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Dumferline, Fife, Inggris

  • Tanggal Lahir

    1835-11-25

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

  • Biografi

    Jika ada cerita seorang biasa yang menjadi tidak biasa, kemudian berubah menjadi luar biasa dan terus menjadi sangat luar biasa; orang tersebut pasti Andrew Carnegie. Betapa tidak? Di puncak karirnya, Carnegie tercatat sebagai orang terkaya kedua di dunia, hanya satu tingkat di bawah maharaja minyak Amerika, John D. Rockefeller. Dari jelata menjadi jutawan hingga miliarder sampai bilyuner, kisah hidup Carnegie menginspirasi banyak generasi hingga menjadi salah satu sumber ide bagi pepatah bisnis modern Barat, "all billionaires start paperboy".

    Carnegie kecil lahir di Dumferline, Inggris dari keluarga tukang tenun yang hidup seadanya. Sejak kecil Carnegie telah membantu keluarganya dengan bekerja sebagai pengganti sepul benang di pabrik katun bersama ayahnya. Saat menginjak usia 10 tahun, keluarga Carnegie memutuskan untuk mencari peruntungan yang lebih baik dengan hijrah ke Pennsylvania, Amerika.

    Pada 1850, Carnegie beralih pekerjaan di bidang komunikasi dengan menjadi penyampai pesan sebuah Kantor Telegraf di Pittsburg. Satu hal yang tidak disadari bahkan oleh Carnegie sendiri saat itu adalah dunia sedang melihat calon multi-bilyuner yang berjalan dari rumah ke rumah menyampaikan pesan seraya menghapal di luar kepala berbagai lokasi bisnis di Pittsburg dan berbagai wajah tokoh dan industrialis penting yang dijumpainya. Pekerjaan dan keuletan Carnegie inilah yang membuka pintu koneksi dengan banyak usahawan ternama pada masanya.

    Hanya perlu setahun bagi Carnegie untuk dipromosikan sebagai operator telegraf khusus pada sebuah perusahaan Kereta Api yang berbasis di Pennsylvania. Promosi ini didapat setelah penggemar berat karya Shakespeare ini tekun berlatih hingga mampu menerjemahkan pesan telegraf cukup dengan mendengarnya. Saat itu, Carnegie baru menginjak usia 18 tahun, namun promosi dan jabatannya telah setara dengan pegawai senior ketika diangkat sebagai pengawas untuk divisi Pittsburg dan memperoleh banyak uang.

    Memasuki 1855, Carnegie mulai aktif membeli saham-saham perusahaan lain dan memperoleh uang dari investasinya tersebut. Meski tidak secara langsung terlibat ketika Amerika dilanda Perang Saudara pada 1859-1861, jasanya sebagai operator telegraf dinilai sangat berjasa menyediakan cara komunikasi yang efisien selama perang berlangsung.

    Pada 1863, Carnegie hengkang dari dunia perkereta-apian dan mulai merambah dunia baru dalam bisnis dan saham: besi dan minyak. Perkembangan transportasi dan perdagangan yang ditunjang kemajuan dan penemuan teknologi pengolahan besi pada masa itu membuat investasi Carnegie meraup keuntungan berlipat ganda, termasuk dari inovasi Carnegie sendiri yang menyempurnakan teknologi pengolahan besi, awalnya diciptakan Sir Henry Bessemer, dan berhasil menciptakan cara mengolah besi yang cepat, mudah dan murah. Bisa disebut bahwa era industrilisasi Amerika saat itu merupakan masa panen bagi anak tukang tenun asal Skotlandia ini.

    Pada 1886, Carnegie menikah dengan Louise Whitfield yang usianya 20 tahun lebih muda darinya. Memasuki awal abad ke-20, saat usianya menginjak 66 tahun, Carnegie memutuskan pensiun dan menghabiskan waktu menjadi seorang philantropi. Dikenal sangat tidak suka menyimpan kekayaan hasil bisnis, alias memang sangat dermawan, Carnegie seperti menemukan semangat baru dalam hidup dengan aktif dalam berbagai kegiatan amal dan pendidikan.

    Kedekatan konglomerat besi ini dengan banyak figur humanis seperti Matthew Arnold, Herbert Spencer dan Mark Twain semakin mempengaruhi pandangan philantropis Carnegie yang juga makin getol mengucurkan hasil bisnisnya untuk kegiatan sosial, amal dan pendidikan masyarakat di masa-masa akhir kehidupan pemilik tunggal kekaisaran baja di Amerika Serikat ini.

    Pada 11 Agustus 1919, Andrew Carnegie, putra keluarga penenun kelas bawah yang berhasil mengangkat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat ketekunan dan kerja keras tiada akhir, meninggal dunia di Lenox, Massachusetts. Hingga akhir hidupnya, tokoh filantropis ini telah mendonasikan sejumlah $350,695,653 kekayaannya ke berbagai badan amal, kegiatan sosial, lembaga pendidikan dan riset ilmu pengetahuan. Jenazah industrialis, humanis sekaligus inspirator bagi dunia ini disemayamkan di Sleepy Hollow Cemetery, North Tarrytown, New York.
        
    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

    Last update: 12:10 1/11/2013

  • Pendidikan

  • Karir

    • Telegraph-boy, Pittsburg, Ohio Telegraph Company
    • Operator telegraf, Pennsylvania Railroads Company
    • Pendiri dan pemilik Keystone Bridge Company
    • Pendiri dan pemilik Carnegie Steel Company
    • Filantropis untuk berbagai lembaga kemanusiaan dan pengetahuan

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya