SDM Unggul Jadi Kunci Lewati Tantangan Ekonomi Global
Tengah terjadi juga goncangan supply chain akibat dari dampak pandemi dan risiko global. Akibatnya, harga komoditas melonjak dan ongkos produksi jadi lebih mahal. Kondisi ini diprediksi akan terus naik di 2023 hingga 2030 mendatang.
Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan baru yang luar biasa. Misalnya, dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) Juni 2022, pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi hanya 2,9 persen di tahun 2022 akibat eskalasi berbagai risiko.
Selain itu, tengah terjadi juga goncangan supply chain akibat dari dampak pandemi dan risiko global. Akibatnya, harga komoditas melonjak dan ongkos produksi jadi lebih mahal. Kondisi ini diprediksi akan terus naik di 2023 hingga 2030 mendatang.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Di tengah tantangan tersebut, Indonesia beserta negara-negara di dunia terus bergerak untuk melakukan perbaikan dan bertumbuh. Hal ini sejalan dengan agenda G20 yang mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’, dengan harapan bahwa semangat ini mengajak setiap pihak untuk bersama mencari solusi pemulihan dunia.
Hal tersebut tentunya bisa menjadi optimisme di tengah berbagai tantangan yang ada. Selain itu, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu negara yang paling resilien di tengah berbagai risiko global yang terjadi.
Tentunya ini juga menjadi indikator banyaknya peluang baik bagi pertumbuhan organisasi di Indonesia.
Lalu, bagaimana dari sisi kepemimpinan melewati tantangan dan mengoptimalkan peluang yang ada untuk memastikan organisasi terus tumbuh semakin kuat?
“Untuk memastikan bahwa organisasi bertumbuh dengan semakin kuat di masa kini hingga di masa yang akan datang, yang dapat melewati berbagai tantangan dan mengoptimalkan peluang yang ada, salah satu faktor penentu adalah sumber daya manusia di dalamnya,” ujar Chairman IDLC 2022, Atok R Aryanto di Jakarta, Kamis (8/9).
Hal ini sejalan dengan hasil kajian dari Deloitte (2020) yang menyebutkan bahwa untuk membuat organisasi dapat berkembang pesat hingga di masa depan adalah dengan fokus menyiapkan sumber daya manusia.
Namun, Deloitte 2021 Global Human Capital Trends justru menunjukkan bahwa 89 persen pekerja menyatakan kehidupan kerja mereka semakin buruk, juga di dalam instagram @kubikleadership menunjukkan bahwa State of the Global Workplace: 2022 Report juga membuktikan hanya 33 persen pekerja yang merasa bahwa mereka dapat berkembang pesat, bertahan hingga di masa depan.
Perlu Jadi Perhatian Pemimpin
Atok menjelaskan, hal inilah yang perlu menjadi perhatian para pemimpin, karena kondisi dan kualitas SDM di organisasi tergantung dari bagaimana pemimpin membentuk mereka hingga dapat siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan.
Pemimpin perlu hal berbeda untuk dapat memastikan SDM-nya siap menghadapi tantangan dan dapat membawa organisasi untuk bisa terus bertumbuh hingga di masa yang akan datang. Inilah saatnya bagi para pemimpin untuk bangkit membuka jalan mewujudkan Future Ready Workforce!
Atok mengajak para pemimpin tim dan organisasi, khususnya para pemimpin di perusahaan sektor swasta, kementerian dan BUMN saling berbagi dan bertumbuh menemukan jawabannya dalam event Indonesia Leadership Conference 2022: 'How Leaders Shape Future-Ready Workforce' tanggal 18-19 Oktober 2022 pukul 08.00 - 12.00 WIB.