Mohammad Idris Nilai Depok Gabung Jakarta Raya Jadi Solusi Masalah Perkotaan
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mewacanakan Kota Depok bergabung ke Jakarta Raya. Jika wacana tersebut terwujud, maka pengentasan sejumlah masalah perkotaan dapat diatasi dengan cepat.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mewacanakan Kota Depok bergabung ke Jakarta Raya. Jika wacana tersebut terwujud, maka pengentasan sejumlah masalah perkotaan dapat diatasi dengan cepat.
"Satu ide saya, kalau mau sukses pembangunan Jakarta dan sekitarnya, satukan Jakarta Raya," kata Idris, Selasa (19/7).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Selama ini permasalahan perkotaan baik di Jakarta dan Depok masih sulit teratasi karena berada dalam teritori berbeda. Sehingga kebijakan yang diambil pun juga berbeda. Menurut Idris, jika Depok bergabung dengan Jakarta maka persoalan seperti banjir dan macet dapat teratasi dengan baik.
"Masalah banjir semua, masalah lain seperti sampah bisa selesai semua kalau satu Gubernur Jakarta Raya, Depok masuk Jakarta Raya jika ada komunikasi di bawah satu gubernur, dapat mencari titik permasalahan dan dapat menemukan solusi," ujarnya.
Sejauh ini, Kota Depok sudah bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Daerah (BKSD). Tetapi hal itu masih dirasa kurang efektif mengatasi permasalahan kota. Menurutnya, efektivitas kerja sama BKSD hanya 20 persen saja. "Karena tetap harus menyesuaikan dengan birokrasi masing-masing kota penyangga," ucapnya.
Kendati demikian, Idris mengaku bahwa ide penggabungan tidak mudah. Sebelumnya, harus dilakukan kajian mendalam oleh berbagai pakar. Kemudian juga melibatkan pembahasan dari DPR dan pemerintah pusat.
"Penggabungan ini kan erat kaitannya dengan Ibu kota Negara (IKN). Di mana jika Ibu Kota pindah segala potensi yang berada di Jakarta sayang jika tidak dikembangkan lagi, sehingga perlu kerja sama dengan Ibu Kota penyangga," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Urban Policy Nurfahmi Islami Kaffah berpendapat, menggabungkan kota penyangga Jakarta bukan hal mustahil. Menurutnya, ada sejumlah potensi yang bisa dijadikan alasan wacana penggabungan tersebut. Antara lain, kondisi geografis yang berdekatan, kemiripan Karakteristik sosial budaya, aktivitas ekonomi penduduk dan kebutuhan solusi holistik masalah perkotaan. Dikatakan, Depok adalah kota sub-urban yang secara fungsi tata ruang dan mobilitas ekonomi masyarakatnya sudah cenderung lebih akrab dengan Jakarta dibanding daerah lain di Jawa Barat.
"Masyarakat Depok sudah lebih condong ke Jakarta, karakteristik heterogenitas, kultur sosial dan aktivitas ekonomi warga Depok juga tidak bisa lepas dari Jakarta, hanya konteks yurisdiksi administrasi pemerintahan saja yang masuk Jawa Barat," ujarnya.
Ditegaskan dia, sikap ingin bergabung harus dilandasi langsung oleh keinginan kuat masyarakat. Oleh karena itu harus dilakukan pengkajian dan dihitung dengan benar. "Karena yang terpenting bukan perubahan status administratifnya, tapi orientasinya perbaikan kesejahteraan yang dirasakan langsung masyarakat," pungkasnya.
(mdk/cob)