Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Albert Pinkham Ryder

Profil Albert Pinkham Ryder, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Salah satu pelukis paling fenomenal di Amerika Serikat, Albert Ryder sempat dikenal eksentrik dan mengembangkan gaya lukisnya dalam isolasi tanpa pengaruh dari pelukis lain pada masanya. Namun, pandangan ini banyak ditentang pengamat modern yang mampu mengungkap pengaruh dan pajanan pelukis lain pada Ryder.

Lahir di kota perburuan dan perdagangan paus, New Bedford, Massachucetts pada 19 Maret 1847, Ryder mengenal laut sebagaimana mengenal jari tangannya sendiri. Kedekatan ini mungkin menjelaskan ketertarikan Ryder pada tema pemandangan laut (seascapes) yang lazim dijumpai pada karya-karya usia senjanya. 

Tidak banyak yang bisa dikuak tentang masa kecil Ryder selain bungsu dari 4 bersaudara. Jelasnya, Ryder mulai melukis pemandangan darat (landscape) ketika di New Bedford. Sekitar 1867-8, Ryder dan keluarganya pindah mengikuti saudara sulungnya yang cukup sukses membuka usaha restoran di New York. Di kota ini, Ryder mengikuti pelatihan seni pertama dibawah asuhan pelukis William Edgar Marshall. Mulai 1870-3, berlanjut 1874-5, Ryder mengikuti pendidikan seni formal di National Academy of Design dan menggelar pameran lukisan pertamanya di institusi tersebut. Pada 1877, Ryder berkeliling Eropa untuk pertama kali dan belajar banyak dari dua sekolah lukis ternama saat itu, Barbizon di Prancis dan Hague di Belanda, yang memberi pengaruh penting pada karya-karya Ryder berikutnya. Pada tahun yang sama, Ryder menjadi salah satu pendiri Society of American Artists, sebuah kelompok seniman yang tidak berkiblat ke standar akademik pada masanya, dan menggelar karya lukisnya hampir selama satu dekade (1878 - 1887) bersama kelompok ini. 

Dekade 1870an sering dianggap sebagai awal karir Ryder sebagai pelukis yang sering menggunakan tema-tema tonalis [gaya gambar pemandangan yang didominasi atmosfer warna-warni atau kabut - pen.] dilengkapi ternak, pepohonan dan bangunan kecil. Dua dekade berikut, 1980-90an, merupakan puncak kreatifitas dan kematangan Ryder sebagai pelukis. Lukisannya condong menjadi puitis dan imaginatif, bahkan tidak jarang Ryder menulis puisi untuk menjelaskan lukisannya. Beberapa alegori peristiwa yang tercantum dalam karya sastra, opera, bahkan kitab suci juga sering menjadi objek lukisan Ryder. Bentuk yang luas dan kadang tidak baku, sosok-sosok lebur, suasana alam mimpi atau pemandangan laut, temaram surya atau kemilau purnama yang menembus awan gelap, sering kali dijumpai dalam kanvas pelukis eksentrik ini.. 

Memasuki 1900an, terutama pasca-masa kematian ayahnya, karir Ryder mulai menunjukkan titik balik yang mengenaskan. Hidup berteman tumpukan debu tebal, sampah berserakan, makanan basi, dan seraakan lukisan yang tak kunjung selesai di lantai apartemennya, Ryder makin dikenal sebagai penyendiri meski ia masih sesekali terlihat mengunjungi beberapa teman, menulis surat, maupun berdiskusi tentang lukisannya. Untungnya, justru pada masa-mas 'kelam' kehidupannya, karir Ryder justru makin cemerlang dan karyanya makin banyak diburu pecinta lukisan. Pada 1913, sedikitnya 10 lukisan Ryder digelar di Pameran Armory yang bersejarah. Hal ini menjadi pertanda seberapa besar seniman kontemporer saat itu menghargai karya Ryder yang dianggap sebagai cikal bakal seni modern Amerika. 

Mulai 1915, kesehatan Ryder mulai luruh hingga dua tahun kemudian, Ryder tutup usia pada 28 Maret, di rumah salah seorang teman yang merawatnya. Pameran untuk mengenang Ryder digelar setahun kemudian di Metropolitan Museum of Art, New York. 

Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Albert Pinkham Ryder

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    New Bedford, Massachusetts

  • Tanggal Lahir

    1847-03-19

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Amerika Serikat

  • Biografi

    Salah satu pelukis paling fenomenal di Amerika Serikat, Albert Ryder sempat dikenal eksentrik dan mengembangkan gaya lukisnya dalam isolasi tanpa pengaruh dari pelukis lain pada masanya. Namun, pandangan ini banyak ditentang pengamat modern yang mampu mengungkap pengaruh dan pajanan pelukis lain pada Ryder.

    Lahir di kota perburuan dan perdagangan paus, New Bedford, Massachucetts pada 19 Maret 1847, Ryder mengenal laut sebagaimana mengenal jari tangannya sendiri. Kedekatan ini mungkin menjelaskan ketertarikan Ryder pada tema pemandangan laut (seascapes) yang lazim dijumpai pada karya-karya usia senjanya. 

    Tidak banyak yang bisa dikuak tentang masa kecil Ryder selain bungsu dari 4 bersaudara. Jelasnya, Ryder mulai melukis pemandangan darat (landscape) ketika di New Bedford. Sekitar 1867-8, Ryder dan keluarganya pindah mengikuti saudara sulungnya yang cukup sukses membuka usaha restoran di New York. Di kota ini, Ryder mengikuti pelatihan seni pertama dibawah asuhan pelukis William Edgar Marshall. Mulai 1870-3, berlanjut 1874-5, Ryder mengikuti pendidikan seni formal di National Academy of Design dan menggelar pameran lukisan pertamanya di institusi tersebut. Pada 1877, Ryder berkeliling Eropa untuk pertama kali dan belajar banyak dari dua sekolah lukis ternama saat itu, Barbizon di Prancis dan Hague di Belanda, yang memberi pengaruh penting pada karya-karya Ryder berikutnya. Pada tahun yang sama, Ryder menjadi salah satu pendiri Society of American Artists, sebuah kelompok seniman yang tidak berkiblat ke standar akademik pada masanya, dan menggelar karya lukisnya hampir selama satu dekade (1878 - 1887) bersama kelompok ini. 

    Dekade 1870an sering dianggap sebagai awal karir Ryder sebagai pelukis yang sering menggunakan tema-tema tonalis [gaya gambar pemandangan yang didominasi atmosfer warna-warni atau kabut - pen.] dilengkapi ternak, pepohonan dan bangunan kecil. Dua dekade berikut, 1980-90an, merupakan puncak kreatifitas dan kematangan Ryder sebagai pelukis. Lukisannya condong menjadi puitis dan imaginatif, bahkan tidak jarang Ryder menulis puisi untuk menjelaskan lukisannya. Beberapa alegori peristiwa yang tercantum dalam karya sastra, opera, bahkan kitab suci juga sering menjadi objek lukisan Ryder. Bentuk yang luas dan kadang tidak baku, sosok-sosok lebur, suasana alam mimpi atau pemandangan laut, temaram surya atau kemilau purnama yang menembus awan gelap, sering kali dijumpai dalam kanvas pelukis eksentrik ini.. 

    Memasuki 1900an, terutama pasca-masa kematian ayahnya, karir Ryder mulai menunjukkan titik balik yang mengenaskan. Hidup berteman tumpukan debu tebal, sampah berserakan, makanan basi, dan seraakan lukisan yang tak kunjung selesai di lantai apartemennya, Ryder makin dikenal sebagai penyendiri meski ia masih sesekali terlihat mengunjungi beberapa teman, menulis surat, maupun berdiskusi tentang lukisannya. Untungnya, justru pada masa-mas 'kelam' kehidupannya, karir Ryder justru makin cemerlang dan karyanya makin banyak diburu pecinta lukisan. Pada 1913, sedikitnya 10 lukisan Ryder digelar di Pameran Armory yang bersejarah. Hal ini menjadi pertanda seberapa besar seniman kontemporer saat itu menghargai karya Ryder yang dianggap sebagai cikal bakal seni modern Amerika. 

    Mulai 1915, kesehatan Ryder mulai luruh hingga dua tahun kemudian, Ryder tutup usia pada 28 Maret, di rumah salah seorang teman yang merawatnya. Pameran untuk mengenang Ryder digelar setahun kemudian di Metropolitan Museum of Art, New York. 

    Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

    • Belajar seni di National Academy of Design, 1870-1873 dan 1874-1875
    • Sekolah French Barbizon school, 1877
    • Dutch Hague School, 1877

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya