Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Alan Louis Charles Bullock

Profil Alan Louis Charles Bullock, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Lahir di Wiltshire, Inggris, Alan Bullock merupakan satu dari sejarawan kontemporer Inggris yang paling terkenal. Sang ayah, Frank Bullock, bekerja sebagai tukang kebun dan pendeta Unitarian. Bullock menempuh pendidikan menengah formal di Bradford Grammar School dan tinggi di Wadham College, Oxford.

Di kampus ini, Bullock menghabiskan waktu mempelajari sejarah klasik dan modern. Usai menamatkan studi (1938), Bullock bekerja sebagai asisten riset bagi Winston Churchill yang tengah menyusun buku 'History of the English-Speaking Peoples'. Selama Perang Dunia II, Bullock bekerja di European Service, British Broadcasting Corporation (BBC). Dia bertindak selaku 'fellow' di New College, Oxford setelah PD II selesai.

Selain sebagai sejarawan, nama Bullock dikenal luas sebagai penggagas pendirian St. Catherine's College, sebuah perguruan tinggi bagi sarjana dan pascasarjana yang terbagi antara konsentrasi bidang ilmu pengetahuan dan seni. Tidak hanya menggagas, Bullock juga dikenang sebagai orang yang paling berjasa atas usaha pengumpulan dana besar bagi pengembangan perguruan tinggi tersebut. Namanya juga semakin dikenal luas ketika Bullock menjabat Vice-Chancellor penuh yang pertama di Oxford University. Pada 1977, Bullock bertindak selaku editor dari 'The Harper Dictionary of Modern Thought', sebuah proyek yang diusulkan kepada penerbitnya ketika Bullock menyadari ia tidak bisa memberikan definisi yang tepat dari kata 'hermeneutik'.

Bullock menerbitkan buku 'Hitler: A Study in Tyranny' (1952), yang menjadi kajian biografi pertama yang komprehensif tentang sang Tiran. Menyusun isi buku berdasarkan catatan Pengadilan Nurenberg, buku monumental ini menjadi 'buku pakem' beasiswa atau kajian tentang Hitler selama lebih dari 40 tahun setelah buku tersebut diterbitkan. Dalam bukunya, Bullock menggolongkan Hitler sebagai 'machtpolitiker (lit. 'politisi kekuasaan')' yang oportunis, seorang 'mountebank' (lit. penipu ulung, charlatan) yang tidak memiliki prinsip atau keyakinan. Segala gerak hidupnya mutlak dimotivasi untuk mencari kekuasaan yang lebih besar. Tentunya, pandangan Bullock juga menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi sendiri. Hugh Trevor-Roper menyanggah (pada 1950an) bahwa Hitler sebenarnya memiliki keyakinan, betapapun repulsifnya, yang mendasari langkah politiknya. Kalangan lain berpendapat bahwa aforisme Bullock yang menyebut 'tampuk kekuasaan Hitler dimungkinkan karena intrik di belakang layar' terbukti tak lekang oleh waktu. Di kemudian hari, Bullock sedikit memodifikasi pandangannya terhadap Hitler. Berbagai publikasi berikut memotret Tiran Jerman ini lebih sebagai seorang ideolog yang lebih mengejar idealisme sebagaimana terpapar dalam 'Mein Kampf' dan waacana lain, apapun konsekuensinya. Potret ini lebih bisa berterima dengan banyak kalangan, khususnya ketika menggayutkan ideologi Hitler dan peristiwa Holocaust. 

Pada 1970an, Bullock memanfaatkan kecakapan manajerialnya untuk menuliskan laporan (terbit sebagai buku berjudul 'A Language of Life', 1975) yang terbukti berpengaruh besar pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, khususnya terkait pelajaran membaca dan pengajaran bahasa Inggris. Di samping dunia akademik, percaturan politik di Inggris juga tidak asing dengan nama Alan Bullock. Pendukung kuat Partai Buruh yang kemudian pindah dan menjadi salah satu pendiri dan juru bicara Partai Sosial Demokrat Inggris ini menyusun 'Laporan Komite Penyidik tentang Demokrasi Industri' (1977), juga dikenal dengan sebutan singkat, 'Bullock Report'. Isi laporan tersebut lebih merupakan proposal bentuk partisipasi atau kontrol dari kaum buruh yang dinilai banyak kalangan dapat menjadi salah satu upaya memecahkan pertikaian industri yang kronis serta dapat meningkatkan keterlibatan para pekerja di tempat kerja mereka masing-masing. Sayangnya, laporan tersebut tercatat tidak pernah diterapkan.

Memasuki babak senja dalam kehidupannya, Bullock menerbitkan buku monumental lain, 'Hitler and Stalin: Parallel Lives' (1991). Buku tebal (harfiah!) yang membandingkan kehidupan dua diktator dan kehidupan pada masa Bullock sendiri tersebut memunggah potret betapa karir dua diktator tersebut ibarat minyak dan bensin. Bullock sampai pada satu tesis utama bahwa kemampuan Stalin mengkonsolidasi kekuasaan pada level domestik, dan tidak keluar wilayah (sebagaimana Hitler), membuat Stalin berhasil mengendalikan kekuasaan lebih lama dari Hitler. 

 

Daftar Publikasi

Hitler: A Study in Tyranny (1952, biography)

The Life and Times of Ernest Bevin (1960-83, biography, 3 vols.)

The Humanist Tradition in the West (1985, history)

Hitler and Stalin: Parallel Lives (1991, biography)

Riset dana analisa oleh Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Prof, Sir, Baron Alan Louis Charles Bullock

  • Alias

    Alan Bullock | sir Alan Bullock

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Bradford

  • Tanggal Lahir

    1914-11-13

  • Zodiak

    Scorpion

  • Warga Negara

    Inggris

  • Ayah

    Frank Bullock

  • Istri

    Hilda "Nibby" Yates

  • Biografi

    Lahir di Wiltshire, Inggris, Alan Bullock merupakan satu dari sejarawan kontemporer Inggris yang paling terkenal. Sang ayah, Frank Bullock, bekerja sebagai tukang kebun dan pendeta Unitarian. Bullock menempuh pendidikan menengah formal di Bradford Grammar School dan tinggi di Wadham College, Oxford.

    Di kampus ini, Bullock menghabiskan waktu mempelajari sejarah klasik dan modern. Usai menamatkan studi (1938), Bullock bekerja sebagai asisten riset bagi Winston Churchill yang tengah menyusun buku 'History of the English-Speaking Peoples'. Selama Perang Dunia II, Bullock bekerja di European Service, British Broadcasting Corporation (BBC). Dia bertindak selaku 'fellow' di New College, Oxford setelah PD II selesai.

    Selain sebagai sejarawan, nama Bullock dikenal luas sebagai penggagas pendirian St. Catherine's College, sebuah perguruan tinggi bagi sarjana dan pascasarjana yang terbagi antara konsentrasi bidang ilmu pengetahuan dan seni. Tidak hanya menggagas, Bullock juga dikenang sebagai orang yang paling berjasa atas usaha pengumpulan dana besar bagi pengembangan perguruan tinggi tersebut. Namanya juga semakin dikenal luas ketika Bullock menjabat Vice-Chancellor penuh yang pertama di Oxford University. Pada 1977, Bullock bertindak selaku editor dari 'The Harper Dictionary of Modern Thought', sebuah proyek yang diusulkan kepada penerbitnya ketika Bullock menyadari ia tidak bisa memberikan definisi yang tepat dari kata 'hermeneutik'.

    Bullock menerbitkan buku 'Hitler: A Study in Tyranny' (1952), yang menjadi kajian biografi pertama yang komprehensif tentang sang Tiran. Menyusun isi buku berdasarkan catatan Pengadilan Nurenberg, buku monumental ini menjadi 'buku pakem' beasiswa atau kajian tentang Hitler selama lebih dari 40 tahun setelah buku tersebut diterbitkan. Dalam bukunya, Bullock menggolongkan Hitler sebagai 'machtpolitiker (lit. 'politisi kekuasaan')' yang oportunis, seorang 'mountebank' (lit. penipu ulung, charlatan) yang tidak memiliki prinsip atau keyakinan. Segala gerak hidupnya mutlak dimotivasi untuk mencari kekuasaan yang lebih besar. Tentunya, pandangan Bullock juga menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi sendiri. Hugh Trevor-Roper menyanggah (pada 1950an) bahwa Hitler sebenarnya memiliki keyakinan, betapapun repulsifnya, yang mendasari langkah politiknya. Kalangan lain berpendapat bahwa aforisme Bullock yang menyebut 'tampuk kekuasaan Hitler dimungkinkan karena intrik di belakang layar' terbukti tak lekang oleh waktu. Di kemudian hari, Bullock sedikit memodifikasi pandangannya terhadap Hitler. Berbagai publikasi berikut memotret Tiran Jerman ini lebih sebagai seorang ideolog yang lebih mengejar idealisme sebagaimana terpapar dalam 'Mein Kampf' dan waacana lain, apapun konsekuensinya. Potret ini lebih bisa berterima dengan banyak kalangan, khususnya ketika menggayutkan ideologi Hitler dan peristiwa Holocaust. 

    Pada 1970an, Bullock memanfaatkan kecakapan manajerialnya untuk menuliskan laporan (terbit sebagai buku berjudul 'A Language of Life', 1975) yang terbukti berpengaruh besar pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, khususnya terkait pelajaran membaca dan pengajaran bahasa Inggris. Di samping dunia akademik, percaturan politik di Inggris juga tidak asing dengan nama Alan Bullock. Pendukung kuat Partai Buruh yang kemudian pindah dan menjadi salah satu pendiri dan juru bicara Partai Sosial Demokrat Inggris ini menyusun 'Laporan Komite Penyidik tentang Demokrasi Industri' (1977), juga dikenal dengan sebutan singkat, 'Bullock Report'. Isi laporan tersebut lebih merupakan proposal bentuk partisipasi atau kontrol dari kaum buruh yang dinilai banyak kalangan dapat menjadi salah satu upaya memecahkan pertikaian industri yang kronis serta dapat meningkatkan keterlibatan para pekerja di tempat kerja mereka masing-masing. Sayangnya, laporan tersebut tercatat tidak pernah diterapkan.

    Memasuki babak senja dalam kehidupannya, Bullock menerbitkan buku monumental lain, 'Hitler and Stalin: Parallel Lives' (1991). Buku tebal (harfiah!) yang membandingkan kehidupan dua diktator dan kehidupan pada masa Bullock sendiri tersebut memunggah potret betapa karir dua diktator tersebut ibarat minyak dan bensin. Bullock sampai pada satu tesis utama bahwa kemampuan Stalin mengkonsolidasi kekuasaan pada level domestik, dan tidak keluar wilayah (sebagaimana Hitler), membuat Stalin berhasil mengendalikan kekuasaan lebih lama dari Hitler. 

     

    Daftar Publikasi

    Hitler: A Study in Tyranny (1952, biography)

    The Life and Times of Ernest Bevin (1960-83, biography, 3 vols.)

    The Humanist Tradition in the West (1985, history)

    Hitler and Stalin: Parallel Lives (1991, biography)

    Riset dana analisa oleh Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

    • SMA, Bradford Grammar School
    • University, Wadham College, Oxford University

  • Karir

    • Prof, New College, Oxford University
    • Administrator, St Catherine College, Oxford University

  • Penghargaan

    • Gelar bangsawan, Sir Alan Bullock, 1972
    • Life peer,baron bullock, 1976
    • Gelar kehormatan, dokter dari Universitas, Universitas Terbuka, 1976

    Karya Buku :

    • Hitler: Studi di Tirani (1952, biografi)
    • Hitler dan Stalin: Lives Paralel (1991, biografi)
    • Kehidupan dan Times Ernest Bevin (1960-83, biografi, 3 jilid.)
    • Tradisi Humanis di Barat (1985, sejarah)

Geser ke atas Berita Selanjutnya