Profil
Adrian Sutil
Adrian Sutil adalah seorang pembalap Formula 1 yang berasal dari Jerman. Di lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang akrab dengan musik. Ayah Adrian, Jorge, merupakan imigran asal Uruguay yang menjadi pemain biola untuk Munich Philharmonic Orchestra. Sementara ibunya, Monika, adalah warga asli Jerman. Adrian juga memiliki dua kakak, Daniel dan Raphael.
Pembalap yang fasih berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol, dan sedikit Italia ini akrab dengan musik sejak kecil. Adrian bahkan jago bermain piano dan biola. Musik kesukaannya adalah jenis klasik dan jazz. Dia pun sempat bersekolah di akademi musik, namun akhirnya Adrian memilih balapan sebagai karier yang serius digelutinya sampai saat ini. Hal yang paling penting dalam hidupnya adalah piano. Keluarganya sangat musikal. Tapi sekarang bagi Adrian, suara mesin adalah musik di telinganya.
Di usia 14 tahun, Adrian memulai balapan gokart amatirnya. Sampai pada 2002, dia menjajal ajang Swiss Formula Ford dan berhasil menjadi juara. Sahabat karib dari sesama pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, ini juga mengikuti ajang Formula 3 Euroseries dan A1 Grand Prix. Setelah perjuangan panjang di laga balap Formula 3, Adrian pun dipanggil oleh tim Midland untuk menjadi test driver dalam laga Formula 1 pada tahun 2006.
Debut Formula 1 Adrian dia jalani mulai musim 2007 bersama tim Spyker. Tahun berikutnya dia berganti tim dan bergabung bersama Force India sampai akhir musim 2011. Adanya pembalap Nico Hülkenberg yang masuk ke tim Force India, membuat Adrian terpaksa harus hengkang dari tim tersebut dan mencari naungan lain untuk musim 2012.
Karir Adrian sempat tercoreng lantaran kasus kekerasan yang dia lakukan. Dia berkelahi dengan bos tim Lotus Renault, Eric Lux, di sebuah klub malam Shanghai. Lux terluka di leher dan mendapatkan 24 jahitan akibat perkelahian itu. Dia mengaku awalnya bermaksud melempar isi gelasnya saja ke wajah Lux.Malang yang terjadi, justru gelasnya terlempar dan mengenai wajah Lux.
Dia dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan, Sutil juga dijatuhi denda sebesar 200 ribu Euro, atau sekitar Rp 2 miliar, yang akan disumbangkan pada badan amal. Setelah kasus ini dia, mengungkapkan mungkin dirinya akan menarik diri sejenak dari balapan bergengsi itu.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic