Yunani terancam bangkrut, pasar dunia berguguran
Merdeka.com - Krisis yang melanda Yunani saat ini menarik perhatian investor di seluruh dunia. Mereka seolah tidak suka dengan keputusan pemerintah Yunani yang menolak syarat utang dari Eropa dan IMF.
Kondisi Yunani yang diambang kebangkrutan memberi dampak negatif pada pasar dunia. Pasar Asia, turun dengan cepat di perdagangan hari ini yang dipimpin oleh Nikkei Jepang yang turun 2,5 persen. Kemudian Australia ASX ALL Ordinaries juga anjlok 2,2 persen, sementara Seoul KOSPI Composite juga merosot 1,5 persen.
Selain itu, nilai tukar Euro juga melemah terhadap mata uang lain. Euro melemah 2,7 persen terhadap Yen dan melemah 1,6 persen terhadap USD. Di Amerika Serikat, saham berjangka juga merosot tajam dengan indeks utama menurun 1,5 persen.
Diberitakan sebelumnya, kondisi Yunani kini semakin dekat dengan kebangkrutan karena tidak punya uang untuk membayar utang ke International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo besok atau 30 Juni 2015. Yunani terancam gagal bayar dan keluar dari zona Euro.
Pemimpin Eropa kini sedang menghadapi kondisi terburuk dalam sejarah Uni Eropa. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama bahkan disebut sudah mengundang Kanselir Jerman, Angela Merkel untuk menyiapkan dan mengambil langkah penyelesaian krisis.
Salah satu faktor Yunani semakin dekat dengan kebangkrutan karena kebijakan pemerintah Yunani menarik negosiator dan keluar dari pembicaraan bailout. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras menolak syarat utang dari Eropa dan IMF, dan akan melakukan referendum pada 5 Juli nanti.
Sejak saat itu, pejabat di Uni Eropa berupaya memperkecil dampak bila krisis terjadi di Yunani. Bank sentral Eropa kemarin mengatakan tidak akan memberikan bantuan darurat baru untuk perbankan di Yunani.
Jumlah utang Yunani ke IMF mencapai sekitar USD 1,8 miliar. Yunani sebenarnya bisa mendapatkan utang dari krediturnya di Eropa, namun Yunani enggan menyetujui persyaratan utang yang diajukan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya