Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Keluhkan Lamanya Memasak dengan Kompor Listrik

Warga Keluhkan Lamanya Memasak dengan Kompor Listrik PLN Sosialisasikan Kompor Listrik. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Wacana program migrasi kompor gas LPG ke kompor gas masih menuai penolakan dari sejumlah kalangan. Penggunaan kompor listrik dinilai tidak efisien bagi rumah tangga dalam berbagai aspek.

Seperti yang pernah dialami Rianny, warga asal Jawa Barat. Dia mengaku pernah mencoba menggunakan kompor listrik saat belum menikah beberapa tahun lalu.

Dia tertarik menggunakan kompor listrik karena terlihat praktis saat penggunaanya. Apalagi, bagi dia yang kala itu masih aktif bekerja, penggunaan kompor listrik di tempat kosnya akan jauh lebih praktis.

"Saya pernah pakai kompor listrik dulu waktu masih nge-kos tapi enggak lama," kata Rianny kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (26/9).

Kala itu dia membeli kompor listrik sekitar Rp 600.000. Namun kompor listrik itu hanya dipakai sebulan. Alasannya memasak dengan kompor listrik membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Saya kira kompor listrik itu seperti teko listrik, cepat panasnya. Tapi ternyata lama, padahal saya pakai cuma buat menghangatkan makanan saja," cerita dia.

Untuk memasak mi instan saja, kata dia, membutuhkan waktu yang lebih lama dari memasak di kompor gas biasa. Alhasil, di bulan berikutnya dia membeli kompor gas untuk memasak.

"Sebulan itu juga saya gak masak setiap hari, kadang-kadang. Karena gak efektif, saya jadi balik lagi pakai kompor gas," tuturnya.

Terkait rencana migrasi ke kompor listrik, Rianny mengaku ogah meninggalkan kompor gas. Dia khawatir penggunaan kompor listrik tidak efisien dari sisi waktu. Terlebih sekarang dia sudah menjadi ibu yang juga sebagai pekerja.

"Kalau suruh pindah pakai kompor listrik saya kurang setuju, karena takut enggak cukup waktunya untuk memasak. Soalnya itu tadi, masaknya lebih lama," ungkapnya.

Kompor Listrik Hanya untuk Cadangan

Hal serupa juga diungkapkan Erwin, warga Kota Cimahi. Erwin sudah menggunakan kompor listrik sejak Desember tahun lalu. Namun penggunaan kompor listrik di rumah Erwin hanya bersifat sebagai cadangan ketika gas di rumah habis.

"Kompor listrik dipakai kalau darurat saja, kalau gas habis," kata Erwin saat berbincang dengan merdeka.com.

Erwin mengaku memasak dengan kompor listrik membutuhkan waktu lebih lama. Misalnya memasak mi instan yang bisa dalam waktu 5 menit dengan kompor gas, maka butuh waktu 10-15 menit untuk memasak dengan kompor listrik.

"Yang pasti kalau pakai masak air buat mi instan pakai daya 300 watt bisa 2-3 kali lebih lama memasaknya," kata Erwin.

Menurutnya, lama memasak dengan kompor listrik karena harus menunggu permukaan kompor panas dengan cepat. Berbeda dengan kompor gas yang waktu tunggunya lebih cepat atau kurang dari 1 menit.

Ini lah yang membuat Erwin menjadikan kompor listrik hanya sebagai cadangan di rumahnya. Penggunaannya juga terbilang jarang karena hanya 1-2 hari saja untuk mengganti dengan gas LPG yang baru.

"Makanya kalau buat ngebandingin juga susah, soalnya dipakai paling lama 2 hari," pungkasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya

Dorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya

Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.

Baca Selengkapnya
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Baca Selengkapnya
Dewan Energi: Kompor Listrik harus Dimulai dari Orang Kaya!

Dewan Energi: Kompor Listrik harus Dimulai dari Orang Kaya!

Alasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN

Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN

Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.

Baca Selengkapnya
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga

Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga

Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.

Baca Selengkapnya
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Luka Bakar usai Tabung Gas Bocor Meledak di Jakpus

Tiga Orang Luka Bakar usai Tabung Gas Bocor Meledak di Jakpus

Gas yang bocor meledak saat percikan api muncul ketika lampu di rumah tersebut dinyalakan.

Baca Selengkapnya
Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi

Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi

Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca Selengkapnya