Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wamenkeu tak mau buru-buru hapus bea masuk kakao impor

Wamenkeu tak mau buru-buru hapus bea masuk kakao impor Cokelat. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Keuangan tidak ingin didesak Kementerian Perdagangan soal penghapusan bea masuk kakao impor. Kebijakan itu awalnya diusulkan buat mengisi kebutuhan industri cokelat yang tak mendapat pasokan memadai dari dalam negeri.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan timnya wajib memeriksa kebenaran klaim pengusaha dan Kemendag. Jangan sampai pajak impor itu dihapus, ketika produksi kakao nasional sebetulnya normal, tapi terlihat sedikit justru karena terlalu banyak diekspor mentah.

"Jangan buru-buru mengusulkan bea masuk jadi nol, karena harus lihat dulu apakah masih ada bijih kakao yang diekspor," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Rabu (23/4).

Bila temuan lapangan menunjukkan pasokan untuk industri lokal seret akibat harga kakao di pasar internasional lebih bagus, maka penghapusan bea masuk tidak tepat.

Dengan skenario berbeda dari Kemendag, bendahara negara lebih suka bila kebijakan yang diambil berupa insentif agar harga biji kakao lokal lebih terjangkau bagi industri pengolahan.

Itu belum termasuk perkara teknis, jenis kakao apa yang sebetulnya dicari oleh industri pengolahan. "Masalah jenisnya atau masalah kuantitas ini harus clear dulu. Terus terang ini belum clear sepenuhnya," ungkap Bambang.

Bila pemetaan jenis kakao itu rampung, maka Kemenkeu baru memprioritaskan penghapusan bea masuk pada varietas yang tidak diproduksi Indonesia.

Itu sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, bahwa kurangnya pasokan industri lokal lebih pada biji kakao jenis tertentu. Khususnya yang bermanfaat dalam proses pencampuran (blending).

Catatan Kemendag, produksi kakao nasional secara resmi 750.000 ton, tapi yang bisa diolah cuma 450.000 ton. Ini karena banyak petani kakao lokal menggunakan cara tradisional, seperti menjemur di ruang terbuka. Alhasil, banyak bahan cokelat itu dimakan hama ulat.

"Industri nasional membutuhkan tidak hanya satu jenis kakao. Kita butuh dari luar untuk blending," kata Bayu.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Tarik Pajak Rokok Elektrik Mulai 1 Januari 2024, Ini Aturan Resminya

Kemenkeu Tarik Pajak Rokok Elektrik Mulai 1 Januari 2024, Ini Aturan Resminya

Tujuan diterbitkannya PMK tersebut yaitu sebagai upaya mengendalikan konsumsi rokok oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar

Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar

Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.

Baca Selengkapnya
Sudah Kena Kenaikan Cukai, Pengusaha Ingin Pajak Rokok Elektrik Ditunda Hingga 2026

Sudah Kena Kenaikan Cukai, Pengusaha Ingin Pajak Rokok Elektrik Ditunda Hingga 2026

Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.

Baca Selengkapnya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,

Baca Selengkapnya