Wacana WNA boleh beli properti, Sofyan bandingkan dengan Malaysia
Merdeka.com - Pemerintah menggulirkan wacana membuka opsi kepemilikan properti baik apartemen maupun rumah tapak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), untuk warga negara asing (WNA).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai kebijakan tersebut seharusnya dilakukan sejak dulu.
"Lebih baik terlambat daripada tidak," ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (24/7) malam.
Menko Sofyan membandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, Singapura dan Australia. Pemerintah di tiga negara itu justru mempromosikan properti ke WNA. Tidak tanggung-tanggung, ada pula yang sengaja memberikan keringanan alias intensif agar warga negara lain berinvestasi di bidang properti.
"Malaysia itu mempromosikan second home, jadi negara mana saja yang mau beli di Malaysia silakan. Bahkan di beberapa negara memberikan intensif, kalau kita cuma berikan izin," jelasnya.
Dia meyakini, dengan kebijakan membuka pintu kepemilikan properti oleh WNA bakal membuat sektor properti kembali bergairah. Tidak hanya itu, kata dia, dampak positifnya juga bisa dirasakan sektor lainnya.
"Kalau di sana sedang musim dingin, bisa tinggal di sini. Selama tiga bulan itu menciptakan lapangan kerja dan banyak lagi," tutup Sofyan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat Cawapres: Cak Imin Bicara Investasi Disalahgunakan & Jadi Beban Baru, Mahfud MD Bilang Sangat Normatif
Salah satu yang ditekankan oleh Cak Imin yakni tentang kepercayaan pasar terhadap pemerintah
Baca SelengkapnyaKecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca Selengkapnya110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit
Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Curi Perhatian saat Debat Cawapres
Ia tengah jadi sorotan saat kerah baju Menteri investasi ini terlihat ditarik Prabowo saat debat cawapres semalam.
Baca Selengkapnya