Virus Corona Gagalkan Pemulihan Perekonomian Global Pasca Perang Dagang Amerika-China
Merdeka.com - Kesepakatan tahap 1 perundingan perdagangan Amerika Serikat-China sempat menurunkan ketidakpastian global. Hal ini juga meningkatkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi global.
Sejumlah indikator dini ekonomi global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) dan pesanan ekspor menunjukan perbaikan pada Desember 2019-Januari 2020.
Sayangnya, optimisme berubah setelah terjadinya Covid-19 atau merebaknya virus corona di Wuhan, China. Akibatnya, diperkirakan terjadi penekanan perekonomian di China yang berdampak pada keberlanjutan pemulihan ekonomi global.
"Setidaknya ini terjadi pada triwulan I tahun 2020," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (20/1).
Bank Indonesia lantas menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2020. Semula diproyeksikan akan tumbuh 3,1 persen menjadi 3,0 persen. Kemudian meningkat menjadi 3,4 persen dari prakiraan semula 3,2 persen pada tahun 2021.
Di pasar keuangan global, terjadinya Covid-19 telah meningkatkan risiko, sehingga mendorong penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman. Terjadi pula penekanan kepada mata uang negara berkembang.
Ke depan, upaya penanggulangan Covid-19 perlu terus dicermati karena dapat memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dampak dari virus corona di Indonesia harus diantisipasi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga tetap bertahan di tengah tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah. Berkisar di angka yaitu menjadi 5,0 persen- 5,4 persen. Semula prakiraan Bank Indonesia 5,1 persen - 5,5 persen, dan kemudian meningkat pada tahun 2021 menjadi 5,2 persen - 5,6 persen.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pasca meluasnya Covid-19," kata Perry menjelaskan.
Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Virus corona hingga kini memengaruhi perekonomian Indonesia di berbagai sektor. Seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi. Untuk itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Tujuannya demi memperkuat sumber, struktur, dan kecepatan pertumbuhan ekonomi.
"Termasuk mendorong investasi melalui proyek infrastruktur dan implementasi RUU Cipta Kerja dan Perpajakan," kata Perry.
Sebelumnya, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,02 persen. Lebih rendah dari capaian tahun 2018 sebesar 5,17 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang permintaan domestik yang terjaga. Sedangkan kinerja ekspor menurun sejalan pengaruh perlambatan permintaan global dan penurunan harga komoditas.
Secara spasial, permintaan domestik yang tetap baik ditopang oleh meningkatnya perdagangan antardaerah seperti di wilayah Sumatera. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kalimantan dan Bali-Nusa Tenggara tetap terjaga didukung oleh perbaikan ekspor komoditas primer.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya