Vaksin Covid-19 dari Pfizer Belum Jadi Prioritas Pengadaan Vaksin di Indonesia
Merdeka.com - Dua perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang bekerja sama dengan Jerman dikabarkan berhasil menemukan vaksin Covid-19 yang memiliki efek samping rendah. Pfizer dan BioNTech SE berhasil mencegah infeksi hingga lebih dari 90 persen dalam sebuah penelitian melibatkan puluhan ribu sukarelawan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, vaksin Pfizer bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam pengadaan vaksin di Tanah Air. Namun sejauh ini, Pemerintah Indonesia belum memasukkan vaksin Pfizer sebagai salah satu alternatif pengadaan vaksin.
"Jadi Indonesia tentunya salah satu dari berbagai vaksin itu dipertimbangkan, tetapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (11/10).
Sejauh ini, Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan farmasi di China untuk pengadaan vaksin. Sehingga untuk memasukkan vaksin Pfizer sebagai daftar pengadaan vaksin memerlukan pembahasan lebih lanjut.
"Ini disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya karena masih banyak yang dibahas terkait dengan pengadaan vaksin," kata dia.
Sebagai informasi hasil temuan dari vaksin Pfizer menyebutkan berdasarkan analisis terhadap 94 sukarelawan, sebagian sudah diberi placebo dan sebagian diberi vaksin, yang kemudian ditulari Covid-19. Uji coba ini akan dilanjutkan hingga 164 kasus muncul.
Jika data ini bertahan dan efek dari vaksin Pfizer muncul sekitar sepekan kemudian dan terlihat perkembangannya cukup baik, maka ini berarti dunia sudah memiliki alat untuk mengendalikan pandemi yang sudah merenggut lebih dari 1,2 juta jiwa ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur
Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya