Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Arab Saudi, kini Venezuela kehabisan uang & terancam bangkrut

Usai Arab Saudi, kini Venezuela kehabisan uang & terancam bangkrut Mata Uang Venezuela. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah Arab Saudi yang menelan pil pahit akibat melemahnya harga minyak dunia, kini Venezuela juga kena getahnya. Negara bekas pemerintahan Hugo Chavez itu dengan cepat kehabisan uangnya dan mulai menjual persediaan emasnya untuk menambal kekurangan uang di negara tersebut.

Seperti yang dilansir dari CNN Money, negara yang sedang kekurangan uang tersebut bisa saja bangkrut tahun depan pada saat banyak utang yang jatuh tempo. Sementara itu cadangan devisa Venezuela yang sebagian besar terdiri dari emas, telah berkurang secara drastis tahun ini seiring dengan negara tersebut membutuhkan uang untuk membayar utang dan menjaga kelangsungan program kesejahteraan rakyatnya.

Venezuela berutang sekitar USD 15,8 miliar (Rp 216,3 triliun) yang harus dibayarkan tahun ini dan tahun depan.

Namun, negara penghasil minyak ini tidak mempunyai pendapatan yang cukup untuk membayar utang tersebut. Venezuela hanya mempunyai USD 15,2 miliar dalam bentuk mata uang asing, di mana angka tersebut terendah sejak 2003. Sementara simpanan lain dalam bentuk emas.

Cadangan devisa Venezuela dalam bentuk uang tunai hingga saat ini hanya tinggal USD 1 miliar (Rp 13,6 triliun) dan negara tersebut juga menempatkan modal di International Monetary Fund (IMF).

Meski sebagian besar cadangan devisa Venezuela berbentuk emas, negara tersebut enggan untuk mengungkapkan berapa nilai emas yang dimiliki saat ini. Mei lalu, negara tersebut mempunyai cadangan devisa berupa emas senilai USD 11,7 miliar (Rp 160 triliun) atau 70 persen dari total cadangan devisa dan itupun terus tergerus. Pada Februari, menurut data pemerintah terbaru, jumlah emas tersebut senilai USD 14 miliar (Rp 191,3 triliun).

"Venezuela harus menjual cadangan devisa berupa emas untuk membayar utang-utangnya," ujar Edward Glossop, ekonom pasar berkembang Capital Economics. "Sementara cadangan devisa berupa uang hampir habis," ujar dia.

Venezuela merupakan negara yang sangat bergantung pada minyak.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Venezuela, Negara Kaya Minyak yang Sempat Alami Krisis Ekonomi Parah dan Utang Menumpuk
Fakta Venezuela, Negara Kaya Minyak yang Sempat Alami Krisis Ekonomi Parah dan Utang Menumpuk

Venezuela menjadi negara dengan harga bahan bakar fosil termurah di dunia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya

Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.

Baca Selengkapnya
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Heboh WNI Ditolak Masuk Thailand, Ternyata Wajib Bawa Uang Tunai Sebanyak Ini
Heboh WNI Ditolak Masuk Thailand, Ternyata Wajib Bawa Uang Tunai Sebanyak Ini

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.

Baca Selengkapnya