Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usaha Masih Skala Kecil, Petani dan Peternak Sulit untuk Berkembang

Usaha Masih Skala Kecil, Petani dan Peternak Sulit untuk Berkembang Menkop UKM Teten Masduki. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mencatat bahwa 96 persen sektor pertanian, peternakan dan perikanan didominasi oleh pelaku usaha UMKM. Baik petani, peternak dan nelayan menjalankan usahanya dalam skala kecil dan secara perorangan.

Akibatnya, bisnis mereka tidak berkembang pesat. Untuk itu pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan korporatisasi petani peternak dan nelayan.

"Kita punya program di Kementerian Koperasi dan UKM yaitu korporatisasi petani," kata Teten dalam acara Jakarta Food Security Summit-5 pada Sesi II: Memaksimalkan Potensi Pasar Domestik, Jakarta, Rabu (18/11).

Teten mengatakan, para pelaku usaha ini belum menjalankan tata kelola secara modern. Selain itu, belum ada juga dukungan industri dari hulu ke hilir secara lengkap.

Padahal langkah ini menurut Teten ini sangat penting. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM membuat solusi dengan melakukan pengorganisasian petani yang memiliki lahan sempit, tidak berskala ekonomi, tidak didukung tata kelola modern, dan tidak didukung industri hulu ke hilirnya.

"Ini yang penting, maka solusi kami mendorong petani untuk bangun kelembagaan usaha yang dikelola secara profesional dan dibangun secara keekonomian," kata Teten.

Dari sisi kontribusi terhadap PDB, sektor pertanian, peternakan dan perikanan hanya 13 persen. Sedangkan persentase UMKM di sektor pertanian sebanyak 51,2 persen. Tantangan utama sektor ini terletak pada rantai pasok yang rumit dan panjang. Produk pertanian harus singgah di berbagai pos sebelum sampai ke tangan konsumen.

Mulai dari pengepul, pengepul besar, pasar induk, pasar tradisional dan terakhir diterima konsumen. Hal yang sama juga dialami sektor peternakan dan perikanan nelayan. "Ini saya kira masalah utama kita," kata Teten.

Pemetaan Potensi

Maka dari itu, pihaknya memiliki pemetaan potensi dan perkembangan koperasi. Teten ingin membangun kelembagaan sektor pangan melalui koperasi modern.

Saat ini pemerintah telah melatih 8 komoditas yang masuk dalam korporatisasi pangan. Dalam pemetaan yang dilakukan pemerintah diperkirakan potensi dari koperasi nelayan 13 persen, peternakan 3 persen, kehutanan 2 persen, pertanian 33 persen dan koperasi perkebunan 15 persen.

Kesimpulannya, kata Teten korporasi farming di Indonesia belum ada dan masih jauh untuk direalisasikan. Namun saat ini sudah ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Caranya dengan menggunakan pendekatan konsolidasi lahan sempit dan konsolidasi dalam skala 1000-3000 hektare lahan untuk komoditas tertentu. Konsep konsolidasi inilah yang bakal dikembangkan pemerintah untuk komoditas beras buah segar, buah tropik, garam dan sektor lainnya.

"Saya kira dari pengalami ini, kami mau coba kembangkan di perberasan, buah segar, buah tropik, garam termasuk juga sektor lainnya," kata Teten mengakhiri.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.

Baca Selengkapnya
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis

Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis

Tidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.

Baca Selengkapnya
Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia

Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia

Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Memang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.

Baca Selengkapnya