Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya BI Jaga Stabilitas Rupiah Agar Tak Semakin Anjlok

Upaya BI Jaga Stabilitas Rupiah Agar Tak Semakin Anjlok rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat melemah hingga sentuh Rp16.000 per USD. Hal ini dinilai karena aksi kompak para investor dan pelaku pasar untuk menjual asetnya ke dalam bentuk kurs dollar.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa kebijakan dalam upaya menahan pelemahan rupiah lebih dalam. Salah satunya dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 4,5 persen.

"Ini untuk memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan masyarakat bagaimana memudahkan pembiayaan dari perbankan. Tentu saja kepada bapak ketua OJK kami mendorong dan meminta kalangan perbankan turunkan suku bunga kredit. Agar bisa mendorong perekonomian lebih lanjut," kata Perry dalam konferensi video, Jumat (20/3).

Selain itu, BI telah melakukan triple intervension, seperti transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Ini dilakukan untuk menarik modal asing ke Indonesia.

Bersama OJK, BI berkoordinasi untuk melakukan stabilisasi di pasar saham, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar seluruh potensi suplai dalam negeri dimobilisasi. Termasuk eksportir yang selam ini tahan dolar agar berikan suplai ke pasar valas.

Di samping itu, BI juga mengajukan repo dengan agunan SBN sebesar Rp53 triliun bagi bank buku I dan buku II. "Awal tahun kami telah turunkan Giro wajib minimum (GWM) juga sebesar Rp23 triliun dari sebelumnya Rp51 triliun per 1 April 2020 mendatang. Ada pun GWM valuta asing (Valas) bakal diturunkan menjadi Rp3,2 miliar," imbuhnya.

Perry menjelaskan, BI juga menyediakan mata uang dolar secara tunai, hingga mengimbau para investor maupun pelaku pasar untuk tidak panik dalam merespon situasi pasar keuangan yang sedang terjadi.

"Kami memastikan kepercayaan nilai rupiah terjaga dan stabilitas valas (valuta asing)," tandasnya.

Arahan Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bank Indonesia (BI) fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang terus mengalami tekanan di tengah situasi pandemi corona (Covid-19). Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dari Istana Bogor Jawa Barat, Jumat (20/3).

"Saya minta BI fokus terus jaga stabilitas nilai tukar rupiah, jaga inflasi, dan mempercepat penggunaan rekening rupiah di dalam negeri," kata Jokowi.

Dia juga meminta BI berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk memastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri. Selain itu, BI juga diminta meningkatkan mitigasi risiko di tengah pandemi corona.

"Kemudian memantau setiap saat terhadap sistem keuangan dan mitigasi keuangan sekomprehensif, sedetail mungkin," tutur Jokowi.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Rupiah sudah tembus ke level psikologisnya yaitu Rp16.000 per USD.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.

Baca Selengkapnya