UMKM Berpotensi Tingkatkan Ekspor Non-Migas di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan bahwa pengusaha UMKM Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya di sektor non-migas.
Menurut data BPS tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61 persen. Adapun nilai ekspor non migas UMKM mencapai Rp293,84 triliun atau sebesar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.
Melihat potensi ini, Kemendag mempersiapkan UMKM menuju pasar global melalui teknologi digital. Penerapan ini bukan hanya untuk mendorong UMKM agar ekonomi Indonesia dapat bertahan di masa pandemi covid-19 saja. Melainkan ada banyak pengusaha Indonesia, terutama pengusaha-pengusaha muda yang mengembangkan produk yang kreatif berkualitas dan dapat bersaing di pasar global.
"Kenapa harus digital? ke depan perekonomian Indonesia adalah teknologi dan pandemi covid-19 ini mengakibatkan percepatannya penggunaan teknologi," ujar Mendag Agus dalam acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).
Namun demikian, UMKM harus menghadapi berbagai tantangan di tengah pandemi covid-19. Pertama yaitu perubahan pola perdagangan global, kerjasama perdagangan internasional tidak berjalan efektif diakibatkan penetapan kebijakan lockdown di beberapa negara untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kemudian ancaman resesi ekonomi global, perubahan pola konsumsi masyarakat selama pada pandemi covid-19, di mana terjadi peningkatan penggunaan belanja online, serta daya beli masyarakat melemah karena banyaknya pemutusan hubungan kerja, serta terhentinya aktivitas UMKM dan sektor informal akibat covid-19," ujarnya.
Perlu Dioptimalkan
Menurutnya, UMKM sebagai salah satu sektor yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja ekspor. Pentingnya peran UMKM terhadap perekonomian nasional dapat dilihat sebagai sektor dengan 64 juta usaha yang menyerap 120 juta tenaga kerja.
"Sehingga pertumbuhan yang terjadi pada sektor ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaDukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran: Saat Pandemi, UMKM Jadi Penggerak Ekonomi yang Terganggu
UMKM adalah salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya