UberJEK buka peluang investasi untuk masyarakat Indonesia
Merdeka.com - Maraknya layanan transportasi ojek online membuat produk jasa ini semakin banyak diminati. Sayangnya, selama ini masyarakat hanya bisa menikmati layanan transportasi ojek online itu sebagai pelanggan.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi UberJEK. Sebab, produk jasa yang akan meluncur tahun depan ini akan mengeluarkan program franchise (waralaba) untuk pasar domestik dan Internasional.
CEO sekaligus Founder UberJEK, Aris Wahyudi, mengatakan peluncuran program franchise tersebut untuk mengajak pengusaha di kota-kota besar di seluruh Indonesia untuk menjalin kemitraan dalam usaha ojek online.
"Dengan kerja sama ini maka para mitra dapat memulai bisnis ojek daring tanpa harus repot membuat software aplikasi berbasis Android dan iOS, karena semua telah disediakan oleh UberJEK," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (26/11).
"Selain itu para mitra dapat menggunakan nama UberJEK yang sudah go International, dan yang terpenting, mitra tinggal menerapkan konsep bisnis dan manajemen UberJEK, sehingga kemungkinan gagal/rugi akibat proses uji coba (try & error) dapat dihindari," sambungnya.
Aris menjelaskan jika para investor cukup menanamkan modalnya sebesar Rp 500 juta untuk bisa menjadi support menikmati bisnis waralaba ini.
"Apa yang perlu dilakukan mitra hanyalah menyediakan kantor perwakilan UberJEK di kota yang bersangkutan, serta menyediakan dana investasi sebesar Rp 500 juta. Nantinya dana investasi ini digunakan untuk memperoleh hak merek dagang UberJEK selama 3 tahun, software aplikasi Android dan iOS, Standard Operating Procedure (SOP) proses bisnis, dukungan pemasaran, sampai pelatihan karyawannya," jelasnya.
Dalam peluncuran program franchise ini, UberJEK menerapkan sistem bagi hasil dengan mitra sebesar 50:50 dari pemasukan yang di dapat.
Menurut Aris, kelebihan franchise UberJEK adalah dalam kemudahan operasional, apabila franchise konvensional mengharuskan mitra menjalankan tugas mengelola bahan baku, maka mitra UberJEK tidak perlu melakukan hal itu. Sebab semua proses dilakukan oleh kantor pusat UberJEK (sebagai Franchiser).
"Dengan begitu, resiko bagi mitra bisa diminimalisir, karena tidak ada stocking maupun pembayaran, karena semua ditangani UberJEK pusat. Sistim bisnis UberJEK yang berbasis teknologi telah membuat kemudahan dan keamanan" pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warganet menyoroti soal program Jakpreneur milik Anies yang ia ubah menjadi Jakarta Entreprenur.
Baca SelengkapnyaPerubahan tersebut muncul usai akun Instagram Pemprov DKI @dkijakarta mengunggah foto terkait pendaftaran pemberian fasilitas usaha.
Baca SelengkapnyaKepala negara juga menyukai penamaan produk kerupuk kreatif tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaProgram pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca Selengkapnya