Tumbuh 22 persen, dana nasabah BTN tembus Rp 101 triliun
Merdeka.com - Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat kenaikan dana pihak ketiga atau dana nasabah yang mencapai 22,61 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan, dana pihak ketiga BTN sepanjang semester I 2014 mencapai Rp 101,3 triliun jauh di atas capaian pada semester I 2013 yang hanya Rp 82,6 triliun.
Maryono mengklaim, pertumbuhan dana nasabah BTN jauh di atas rata-rata pertumbuhan sektor perbankan dalam negeri yang sekitar 12,36 persen.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank BTN melampaui rata-rata industri," ujar Maryono melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (22/7).
Maryono menjelaskan industri perbankan tahun ini mengalami sejumlah tekanan. Menurutnya, tekanan terbesar datang dari kenaikan dana yang merupakan imbas dari ketatnya likuiditas dan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Di samping itu kondisi perekonomian nasional juga mengalami perlambatan. "Dalam kondisi seperti ini bank cenderung berhati-hati terutama dalam menyalurkan kredit agar tidak terjebak pada kredit macet," ucapnya.
Sepanjang semester I 2014 kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank BTN mencapai Rp 106.584 triliun. Kredit BTN mengalami pertumbuhan 16,61 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 91,403 triliun.
Kinerja penyaluran kredit BTN masih bertumpu pada kredit perumahan. Sepanjang semester I 2014, 88,07 persen kredit BTN tersalur ke kredit perumahan rakyat (KPR). Nilainya mencapai Rp 93,870 triliun. Sisanya, sekitar 11,93 persen disalurkan pada non KPR, nilainya Rp 12,714 triliun.
"Kinerja perusahaan tetap konsentrasi pada pembiayaan subsidi Bank BTN tetap akan menyalurkan pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah atau subsidi."
Komposisi KPR bersubsidi per 30 Juni 2014 sebesar 34,11 persen atau Rp 31,1 triliun naik dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 29,50 persen atau Rp 26,9 triliun. Sementara untuk KPR non subsidi sebesar 46,12 persen atau Rp 42,1 triliun naik dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 37,79 persen atau Rp 34,5 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan rasio kredit terhadap DPK sebesar 110,58 persen pada semester I 2013 menjadi 105,17 persen pada semester I 2014.
Meskipun kondisi likuiditas ketat, pihaknya mengklaim masih dapat meningkatkan interest income sebesar Rp 6,467 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai sebesar Rp 5,188 triliun. "Laba bersih Bank BTN tercatat sebesar Rp 539 miliar," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sambut Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 T hingga Diskon Pengajuan KPR
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya