Triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi hanya 6,02 persen
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Tanah Air kuartal pertama ternyata masih jauh di bawah target. Selama tiga bulan pertama, ekonomi hanya tumbuh 6,02 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bahwa komponen pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi yang naik 5,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Ini karena pertumbuhan kelas menengah meningkatnya konsumsi rumah tangga, makanan juga, mobil, kredit konsumsi juga naik," ujar Suryamin saat konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/5).
Sementara itu, peran belanja pemerintah hanya sedikit yaitu 0,42 persen. "Daya serap APBN menurun dibandingkan triwulan pertama 2012, lemahnya di belanja barang, modal. Daya serap belanja pegawai dan subsidi meningkat," kata dia.
Sementara investasi tumbuh 5,9 persen didukung oleh sektor alat bangunan, angkutan, sementara mesin dan perlengkapan dari luar negeri menurun.
Melambatnya ekspor membuat peran ekspor dalam komposisi pertumbuhan ekonomi hanya 3,39 persen. "Ekspor ke China dan Jepang melambat," ujar dia. Sementara impor menurun yaitu 0,44 persen.
Tahun ini pemerintah menerapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi yaitu 6,8 persen. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi tahun lalu hanya mencapai 6,23 persen.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaEkonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya