Triwulan I, pendapatan DBS tumbuh 34,17 persen
Merdeka.com - Dalam kurun waktu 3 bulan pertama tahun ini, PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) mencatat laju pertumbuhan total pendapatan tahunan sebesar 34,17% dibanding triwulan pertama tahun2011.
Total pendapatan DBS Indonesia kini Rp 412 miliar melonjak dari Rp.307 miliar yang dicapaipada triwulan I tahun lalu. Pertumbuhan ini terdiri dari kenaikan pendapatan bunga bersih(NII) sebesar 26,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bungabersih DBS naik dari Rp 231 miliar pada triwulan I 2011 menjadi Rp 292 miliar pada triwulanI tahun ini.
DBS juga mencatat kenaikan yang cukup signifikan pada pendapatan laba bersih(NFI) sebesar 60,84 persen dari Rp 54,9 miliar (triwulan I/2011) menjadi Rp 88,4 miliar(triwulan I/2012).
Sementara untuk penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini, tercatat tumbuh 29,09 persen dari Rp 18,3 triliun (triwulan I/2011) menjadi Rp 23,7 triliun. Pertumbuhan ini dicatat di setiap lini usaha, baik Grup Perbankan Korporasi (IBG) dan Grup Perbankan Konsumer (CBG).
IBG mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,34 persen dari Rp 21,43 triliun menjadi Rp 23 triliun selama kurun waktu Desember 2011-Maret 2012. Sedangkan CBG mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,46 persen dari Rp 505,7 miliar menjadi Rp 543,4 miliar juga dalam kurun waktu yang sama.
Kualitas portfolio kredit bank asal Singapura ini diklaim membaik. Indikatornya tercermin dari penurunan rasio bersih kredit bermasalah (NPL) dari 1,53 persen di kuartal pertama tahun 2011 menjadi hanya 0,88 persen di kuartal pertama tahun 2012.
"Performa baik ini merupakan cermin dari kekuatan kita yang membuat Bank DBS Indonesiasebagai institusi perbankan korporasi yang terkemuka di Indonesia," ujar Direktur Grup Perbankan Korporasi PT Bank DBS Indonesia Dani Prabawa melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (22/5).
DBS Indonesia memiliki 40 kantor cabang dan 5 sentra kredit di 11 kota yakni Jakarta,Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang, Makassar,Pontianak dan Samarinda dengan tenaga kerja lebih dari 1.100 orang.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKorupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnya