Transisi Energi di Indonesia Dinilai Tidak Mudah, Ini Alasannya
Merdeka.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Sadikin mengatakan, sebagai negara berkembang, Indonesia tidak bisa dengan mudah memutuskan menggunakan energi baru dan terbarukan dalam transisi energi.
Sebab, Ketersediaan energi baru yang bakal menggantikan penggunaan energi saat ini menjadi kunci keberhasilan proses transisi. Sedangkan, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik sebagai salah satu alternatif energi yang digunakan.
"Mereka tidak punya akses energi apapun saat ini," kata Budi dalam Global Energy Transitions and The Implications For Indonesia, Jakarta, Rabu, (9/12).
Sebelum melakukan transisi energi, Indonesia harus bisa memberikan akses kepada mereka yang belum terhubung dengan energi lebih dulu. Setelah itu, barulah perlahan proses transisi energi mulai dilakukan.
"Kita harus kasih akses ke mereka dulu baru perlahan-lahan kita berubah," imbuhnya.
Cara ini perlu dilakukan karena transisi energi bukan hanya berlaku bagi mereka yang memiliki uang dan kaya raya. Melainkan semua orang termasuk kelompok miskin karena energi merupakan hak asasi manusia.
"Semua orang harus punya akses energi, ini hak asasi manusia kalau menurut saya," sambung Budi.
Ketersediaan energi baru ini memang akan menyeimbangkan penggunaan energi, namun pekerjaan rumah baru lagi bagi Indonesia ini pada strategi yang digunakan. Proses transisi energi di Indonesia tidak bisa hanya mencontek upaya yang telah dilakukan negara-negara kontinental seperti Eropa dan China.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus punya strategi untuk menyediakan energi alternatif yang bisa diproduksi secara lokal. "Strategi negara kontinental ini tidak berlaku di sini. Kalau kita beranggapan mudah bagi negara eropa, kenapa kita tidak ikuti? Ya, karena ini tidak bisa," kata dia.
Distribusi energi alternatif memang menjadi pekerjaan rumah negara kepulauan. Maka strategi yang diambil menggunakan sumber energi lokal yang bisa menghasilkan listrik. Bisa menggunakan energi angin, air, biomassa, gelombang laut, matahari dan sebagainya.
"Jadi ketersediaan energi ini butuh strategi yang berbeda," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaRumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaPemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca Selengkapnya