Transaksi Rp 7.500 T akibat salah sistem gegerkan bursa Tokyo
Merdeka.com - Kepraktisan yang dihadirkan sistem elektronik ternyata tak selamanya menguntungkan dan membuat nyaman. Di Jepang, transaksi saham senilai 67,78 triliun Yen atau setara Rp 7.500 triliun terpaksa dibatalkan akibat kesalahan sistem.
Kejadian ini terjadi pada kemarin pagi pukul 9.25 waktu setempat. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg dari otoritas perdagangan Jepang, pembelian saham 42 emiten senilai ekonomi Swedia terpaksa harus dibatalkan. 42 Emiten itu diantaranya merupakan emiten raksasa yakni Toyota Motor, Honda Motor, Canon, Sony, dan lain sebagainya.
Toyota menjadi pihak yang paling kecewa dari pembatalan ini. Pasalnya, nilai sahamnya yang paling besar dibeli yakni sekitar 12,68 triliun Yen.
Kejadian ini bukan hal baru di Jepang. Pada 2009 lalu, UBS keliru membeli 3 triliun Yen surat utang milik perusahaan game Capcom.
Pada 2005, Mizuho Securities mencoba menjual 610.000 lembar sahamnya seharga 1 Yen. Kesalahan sistem ini membalikkan angka di mana seharusnya harga penjualan 1 lembar saham Mizuno seharga 610.000 Yen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaToyota Hendak Stop Produksi Mobil Daihatsu, Buntut Kasus Kecurangan Tes Tabrakan Global
Produsen mobil asal Jepang, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya yaitu Daihatsu, segera berakhir.
Baca SelengkapnyaDaihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut
Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaKebangkrutan Toshiba setelah Beroperasi 148 Tahun, Ada Dugaan Kecurangan di Pihak Manajemen
Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaToyota Rocky dan Daihatsu Raize Hybrid Terlibat Skandal Uji Keselamatan, yang Produksi di Indonesia Aman
Seluruh unit produksi oleh PT ADM Indonesia telah memenuhi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
Baca SelengkapnyaYuk Hindari, Lima Faktor Bikin Mobil Anda Jadi Boros Bahan Bakar
Teknologi mobil saat ini sudah semakin canggih, apalagi sekarang sistem pembakarannya sudah menggunakan injeksi yang dikendalikan komputer.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca Selengkapnya