Tips Siasat Hindari Kerugian Saat Belanja Online
Merdeka.com - Fenomena belanja online terus berkembang di masyarakat dalam satu dekade belakangan ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, 88,1 persen pengguna internet di Indonesia telah memanfaatkan layanan e-commerce untuk membeli sejumlah produk.
Tidak hanya penduduk dengan tingkat ekonomi menengah atas, yang tergolong di tingkat menengah dan menengah ke bawah juga ikut terpengaruhi tren belanja online ini. Hal ini disebabkan adanya berbagai penawaran potongan harga atau diskon yang membuat harga jual aneka produk lebih miring.
Meski begitu, belanja online ternyata memiliki beberapa dampak baik dan buruk untuk masyarakat yang dapat membuat keuangan jebol. Berikut dampak positif dan negatif dari fenomena maraknya belanja online:
Kelebihan Belanja Online
1. Praktis dan Efisien
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id Selasa (31/5), hal yang buat belanja online terasa begitu nagih adalah kepraktisannya. Sebab, konsumen tidak perlu ribet karena hanya membutuhkan smartphone untuk mulai bertransaksi.
Selain praktis, belanja secara daring juga menawarkan efisiensi waktu yang sangat cepat. Hanya dengan beberapa menit, konsumen sudah bisa melakukan transaksi dan tinggal menunggu barangnya dikirim sampai ke rumah.
2. Pilihan Produk yang Bervariasi
Harus diakui, belanja online lebih banyak pilihan produk yang bisa ditemui dengan mudah oleh pengguna. Terlebih ketika telah tergabung ke toko online bertaraf nasional/ internasional, jenis barang yang ada lebih variatif dan bisa disesuaikan dengan gaya hidup bahkan isi kantong kamu.
3. Banyak Promo/Diskon dan Cashback
Kemudian, tingginya minat masyarakat untuk melakukan belanja online tak lepas dari tersedianya program promo/ diskon dan bahkan cashback yang disediakan toko online. Strategi marketing seperti ini terbukti ampuh untuk menarik minat pelanggan terhadap suatu brand.
"Hal ini sangat baik bagi kedua belah pihak, selain membuat laku online shop yang kamu beli tentu bisa menghemat keuangan kamu, Sobat," tulis OJK.
4. Sistem Pembayaran Lebih Mudah
Sistem pembayaran yang mudah menjadi kelebihan belanja online yang disukai pelanggan. Mulai dari transfer ke beberapa rekening bank, menggunakan credit card, payment voucher dan sebagainya menjadi euphoria tersendiri bagi penggemar belanja online.
Bahkan, beberapa e-commerce juga menyediakan pilihan pembayaran secara dicicil. Namun, harus diingat tetap belilah barang sesuai kebutuhan dan hindari impulse buying hanya karena keinginan sepintas.
Kekurangan Belanja Online
1. Bisa Mengganggu Manajemen Keuangan
Keuangan adalah salah satu hal yang krusial dalam kehidupan. Dengan berbelanja online secara bijak dapat menghemat pengeluaran.
Namun, apabila belanja online menjadi hobi kegiatan untuk mengisi waktu secara rutin dan membeli sesuatu di luar perencanaan (impulsive buying), hal itu merupakan salah satu musuh utama dalam perencanaan keuangan. Tanpa disadari ini sering menggagalkan kita untuk mencapai financial goals.
Salah satu cara mencegahnya adalah dengan menyusun daftar barang yang dibutuhkan ketika ingin berbelanja dan selalu mengikuti daftar tersebut. Ketika muncul keinginan untuk membeli hal-hal di luar daftar, tanyakan lagi kepada diri sendiri apakah ini memang merupakan kebutuhan atau hanya keinginan sesaat saja?
"Jika sampai hal tersebut terjadi maka sudah saatnya untuk mengontrol perilaku belanja online untuk memperbaiki keuangan Sobat dengan tetap mengelola pengeluaran dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan ya," jelas OJK.
2. Barang Tidak Sesuai Ekspektasi
Nilai minus lain, yaitu banyak oknum online shop atau website toko hanya memajang foto/ gambar yang menarik untuk menarik minat pembeli. Alhasil, tak sedikit konsumen yang merasa tertipu lantaran produk tidak sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
3. Cenderung Membeli Barang yang Tidak Diperlukan (Konsumtif)
Seringkali tanpa disadari ketika belanja online tidak hanya barang yang dibutuhkan yang dibeli, tetapi dengan berbagai kemudahan dan promo/diskon yang ditawarkan membuat Anda menjadi impulsif dan membeli berbagai barang yang diinginkan (lapar mata). Mulai dari make up, tas, sepatu, baju hingga perabotan rumah tangga secara tidak terkontrol.
"Hati-hati ya Sobat, jangan hanya karena keinginan semata menjadi tidak hemat, yang ada malah pemborosan dan menghabiskan tabungan sendiri. Bahkan jangan hanya karena tergiur dengan promo penggunaan kartu kredit, justru Sobat secara tidak sadar sedang menumpuk utang," jelas OJK.
4. Rawan Penipuan
Meskipun belanja online sudah menjadi hal lazim dan banyak juga toko online terpercaya, bukan berarti tidak ada hal seperti penipuan dan semacamnya.Sebab, masih banyak oknum yang mengincar pembeli yang kurang cerdas dalam berbelanja online.
Untuk itu, Anda harus berhati-hati dan teliti dahulu sebelum membeli produk di situs belanja online. Pastikan website terpercaya dan memiliki review produk yang baik. Jangan sampai uang sudah ditransfer namun barang tidak pernah sampai ke rumah, alih-alih mendapat harga yang murah malah mengalami kerugian karena telah tertipu.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnya4 Modus Penipuan Online yang Wajib Diwaspadai, Yuk Kenali Saluran Informasi dan Kanal Komunikasi Resmi Blibli
Blibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaTransaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaTips Hindari Kejahatan Digital Jelang Lebaran, OJK Malang Imbau Warga Ganti PIN Berkala dan Jangan Mudah Percaya Orang
Menjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca Selengkapnya