Tingkatkan daya saing, produk Indonesia bakal 'mejeng' di Italia
Merdeka.com - Indonesia melalui Kementerian Perdagangan bakal menggelar Paviliun Indonesia di World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan, Italia. Melalui acara ini, Kementerian perdagangan ingin menjaga budaya produk dalam negeri serta mempromosikannya. Hal ini diakui juga berguna untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia untuk menghadapi Pasar Bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean yang sudah di depan mata.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan selain pakaian, sejumlah produk khas dalam negeri bakal dipamerkan nantinya. "Mulai dari kekayaan alam, hasil laut, kreativitas dan ragam budaya," ujar Rahmat di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).
"Paviliun Indonesia harus tampil spektakuler! Indonesia akan berbagi kepada warga dunia tentang hal-hal terbaik dari potensi bangsa ini," tambahnya.
Rachmat berharap dalam rangkaian kegiatan di Milan nanti mampu membuka peluang produk unggulan dalam negeri ke pasar Internasional. "Lebih luas lagi, ini akan membuka kesempatan lebih besar untuk memperkenalkan potensi dan meningkatkan perdagangan berbagai sektor unggulan Indonesia di Eropa khususnya dan manca negara," jelasnya.
World Expo Milano sendiri akan berlangsung pada 1 Mei-31 Oktober 2015 mendatang. Paviliun Indonesia memiliki beberapa program utama sebagai daya tarik dalam WEM 2015 seperti World Ocean Day, Indonesia National Day, dan Indonesia Coffee Week.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IIMS 2024 siap digelar dan menandai kemajuan yang signifikan dalam pertumbuhan positif industri otomotif di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaSri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaSido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya