Tidak ada kemajuan realisasi kesepakatan dengan Freeport
Merdeka.com - Pembenahan kontrak PT Freeport masih belum menemui titik terang. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengakui belum ada kemajuan apapun terkait amandemen kontrak Freeport. Termasuk soal rencana pembangunan smelter dan poin lain yang sudah disepakati.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R Sukhyar di Jakarta. Dia menegaskan belum ada pembahasan apapun. "Sampai saat ini tidak ada progres dari Freeport (smelter) dari lokasi dan lahannya," kata Sukhyar, Selasa (6/1).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih membahas amandemen kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) terkait renegosiasi kontrak. Dalam amandemen tersebut, kedua belah pihak sudah sepakat meningkatkan royalti. Freeport juga akhirnya menyetujui pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menegaskan pemerintah dan Freeport sepakat untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pertambangan. Peningkatan tersebut dilakukan dengan pembangunan smelter.
"Poinnya adalah dari kami memberi masukan. Juga tentang pendapatan negara. Kalau Kementerian Keuangan kan bicaranya adalah pendapatan negara," ujar Franky beberapa waktu lalu.
Wakil Keuangan Menteri Keuangan Mardiasmo meminta Kementerian ESDM untuk hati-hati dalam memberikan insentif fiskal dalam amandemen kontrak tersebut. Yang penting, kata dia, peningkatan pendapatan negara harus ditingkatkan dalam amandemen kontrak.
"Sekarang pemerintah sedang meningkatkan Fiscal Space. Kementerian ESDM supaya hati-hati berikan fiskal insentif termasuk PBB, PPn, ataupun royalty. Harus kita jaga benar. Harus optimal lah," kata Mardiasmo.
Dalam amandemen kontrak, Kemenkeu bakal meninjau secara detail pemberian insentif dan kewajiban dari perusahaan tambang Freeport. Selain itu, Kemenkeu juga melihat detail pemberian pajak sehingga kontrak yang dijalankan akan semakin baik.
PT Freeport Indonesia menjadi perusahaan ke-26 dari 112 penambang besar di Tanah Air yang telah resmi bersedia mengubah isi kontraknya berdasarkan dengan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu bara. Namun, berbeda dengan sejumlah perusahaan sebelumnya, penandatangan memorandum of understanding (MoU) digelar secara tertutup.
Freeport bersama pemerintah melakukan pertemuan tertutup dalam penandatangan MoU tersebut. Kedua pihak akhirnya melakukan kesepakatan pengubahan isi kontrak setelah melakukan pertemuan sepanjang kurang lebih tujuh jam di kantor Minerba.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaJokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman
Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Presiden Jokowi Jalankan Hilirisasi Perekonomian Warisan dari Pemerintahan SBY
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaData BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter
Adapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaEmpat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali
Kementerian Luar Negeri China terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.
Baca SelengkapnyaAda di Papua, Begini Penampakan Kota Modern Pertama di Indonesia Terapkan Teknologi Canggih di Setiap Rumah
Bukan di Jawa, kota modern di Indonesia justru berada di Papua.
Baca SelengkapnyaKorban Ledakan Tungku Smelter di Morowali Dapat Santunan Rp600 Juta
Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan kerja tersebut mencapai 18 orang.
Baca Selengkapnya