The Fed tunda kenaikan suku bunga, IHSG dibuka naik 37 poin
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat di pembukaan perdagangan akhir pekan. IHSG menanjak 28 poin berkat sentimen positif keputusan bank sentral Amerika atau The Federal Reserve (The Fed) menunda menaikkan tingkat suku bunganya.
Menguatnya IHSG juga diikuti bergairahnya nilai tukar Rupiah. Rupiah dibuka menguat pada level Rp 12.500 per USD. Menguat tipis dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang ada di level Rp 12.560 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, Jumat (19/12), IHSG dibuka menguat 37,08 poin atau naik 0,73 persen ke level 5.150. Indeks LQ45 juga dibuka naik 8,336 poin atau 0,95 persen ke kisaran 889,713.
Bursa regional juga rata-rata menguat. Indeks Nikkei 225 naik 261,55 poin atau 1,52 persen ke level 17.471. Indeks Hang Seng menguat 246,37 poin atau 1,09 persen ke level 22.83. Indeks Straits Times juga naik 25,26 poin atau 0,78 persen ke level 3.268.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor
Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaIDR Adalah Indonesia Rupiah, Berikut Penjelasannya
IDR adalah singkatan dari Indonesian Rupiah, yaitu mata uang resmi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya