The Fed koreksi suku bunga, BI minta sehatkan fiskal
Merdeka.com - Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga, sampai 100 poin, sudah diprediksi Bank Indonesia. Bahkan prediksi Bank Sentral dalam negeri, kisaran kenaikan dengan mencapai 100 sampai 115 poin terjadi pada II ini.
Dampak dari kenaikan tersebut, ada risiko yang harus dihadapi Indonesia. "Kita perkuat fundamental kita. Kalau fiskal ada kelemahan kita sehatkan, sektor riil lemah, kita sehatkan," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Kantornya, Jakarta, Jumat (29/8).
Dia mengatakan langkah yang harus diambil adalah membuat kebijakan yang konsisten. Salah satunya dengan menerapkan hilirisasi. BI meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena risiko sudah diketahui.
"Yang harus dilakukan upaya respon dengan baik sekarang lebih banyak riil dan fiskal tapi BI akan jaga. Kalau risiko itu ada dan kita tidak cukup respon riil dan fiskal, BI akan ambil langkah," katanya.
Bank Sentral, kata Mantan Menteri Keuangan ini, akan mengambil langkah kebijakan yang tidak banyak membuat tekanan besar bagi Indonesia. Dengan melaksanakan bauran kebijakan riil dan fiskal.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan The Fed Diprediksi Tak Jadi Turun Karena Ini
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras
Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya