Terdampak Virus Corona, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Selesai Sesuai Target
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak berdampak dengan adanya virus corona. Dia pun optimis proyek tersebut akan selesai sesuai target pada akhir 2021.
"Saya tegaskan di sini bahwa pemerintah tetap menargetkan proyek kereta cepat ini selesai akhir 2021. Soal ada virus corona di China, kita tetap berjalan dan tidak terganggu dengan adanya tenaga dan peralatan dari China," kata Budi, dikutip dari Antara, Minggu (23/2).
Dia menjelaskan dari hasil peninjauan langsung dan laporan yang diterima, semua pengerjaan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan target. Sehingga target selesai akhir 2021 optimistis tercapai.
Menhub menegaskan pula sekalipun proyek kereta cepat ini merupakan kerja sama dengan China, namun hal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan proyek, termasuk ada tenaga ahli dan peralatan dari China.
"Sekali lagi saya katakan target proyek selesai akhir 2021 akan tercapai," katanya.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan Proyek Strategi Nasional yang dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Berdasarkan informasi dari PT KCIC, hingga saat ini progres pembangunan mencapai 43,45 persen.
Saat ini PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 tunnel atau terowongan, sementara progres pembebasan lahan mencapai 99,96 persen. Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta – Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 kilometer per jam.
Pengerjaan Terganggu
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menyebut pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung terganggu akibat wabah virus Corona. Hal ini terkait kebijakan pemerintah Indonesia yang masih melarang untuk seluruh penerbangan dari dan ke China terhitung 4 februari 2020.
"Masalah corona jangan terlalu lama, jadi kita bisa datengin orang (pekerja)," tegas dia setelah rapat bersama para menteri di Gedung Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (21/2).
Dia mengatakan lebih dari 300 pekerja China yang terdiri dari berbagai level jabatan belum kembali ke indonesia., sehingga berdampak pada terganggunya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Semua level dari project direktur, project manager, set manager, engineer, sampai kosultan juga ada," keluh dia.
Kendala lainnya ialah, sulitnya mendatangkan material asal China, seperti waterproofing dan waterstop. Karena banyak perusahaan yang berhenti beroperasi akibat Corona.
"Di sana produksi pabrik belum hidup itu kendala, itu material dari sana terbatas," ungkap dia.
Untuk itu, Chandra mendorong pihak kontraktor untuk tidak bergantung dengan tenaga kerja asal China dalam menyelesaikan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Saya sedang tekankan ke kontraktor, kalo mereka gak dateng bagaimana caranya?, bikin plan sesuai saat ini," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan Halte Tendean beroperasi normal hari Senin (21/8) mendatang seusai mengalami kebakaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaLaporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca Selengkapnya