Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terdampak Pandemi, SMF Minta Izin Sri Mulyani Revisi Target Kinerja

Terdampak Pandemi, SMF Minta Izin Sri Mulyani Revisi Target Kinerja Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyatakan, pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak besar terhadap kegiatan bisnisnya dalam penyediaan pembiayaan perumahan. Oleh karenanya, BUMN tersebut bakal meminta izin kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merevisi target kinerjanya di 2020 ini.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo memaparkan beberapa target perseroan yang hendak direvisi. Seperti target penyaluran pinjaman yang baru mencapai 33,24 persen (Rp 4,2 triliun dari target Rp 13 triliun) pada semester I 2020. Kemudian penerbitan surat utang yang pada paruh pertama tahun ini mencapai 54,13 persen, atau Rp 5,1 triliun dari target original Rp 9,5 triliun.

"Target-target ini akan kami revise karena terdampak Covid-19, karena sampai akhir tahun dampak dari covid ini pasti ada. Dan itu berapa signifikannya akan ter-impact dalam revise budget kami yang sampai saat ini sedang proses finalisasi, dan nantinya juga harus di-approve oleh pemegang saham kami, yaitu Kementerian Keuangan," ujarnya dalam sesi teleconference, Senin (27/7).

Ananta menyampaikan, total aset SMF sampai dengan Semester I 2020 sebesar Rp 29,32 triliun dari target Rp 34 triliun, atau naik 39,57 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 21 triliun. Adapun laba bersih di paruh pertama tahun ini mencapai Rp 242,53 miliar, naik 0,62 persen dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 241,03 miliar.

"Kemudian liabilitas sudah mencapai kurang lebih 19,8 triliun dari target Rp 22,7 triliun. Total ekuitas sudah mencapai Rp 9,4 triliun dari target Rp 11,9 triliun. Sedangkan dari profit and loss, pendapatan sampai Juni adalah Rp 1,12 triliun. Target kami original Rp 2,3 triliun," jelasnya.

Pada Semester I, SMF juga telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2020 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 4,01 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan V SMF dengan nilai total penerbitan mencapai Rp 19 triliun.

SMF sebelumnya sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap I Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun, Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap II Tahun 2019 Rp 2,202 triliun.

Sepanjang semester I tahun 2020 total obligasi yang diterbitkan yakni sebesar Rp 4,01 triliun. Hingga akhir Semester I Tahun 2020, SMF sudah menerbitkan 41 kali dengan total nilai penerbitan mencapai Rp38 triliun yang terdiri dari 30 kali penerbitan obligasi dengan nilai Rp 34 triliun, 10 penerbitan Medium Term Note (MTN) dengan nilai Rp 3,83 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga Komersial (SBK) sebesar Rp 120 miliar.

Ananta meneruskan, di semester I 2020 SMF telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 4,2 triliun, atau 32,23 persen dari target tahun 2020. Secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari 2006 sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai Rp 66,25 triliun.

"Terdiri daripada penyaluran pinjaman Rp 53,9 triliun, sekuritisasi Rp 12,15 triliun, dan pemulihan KPR Rp 106 miliar. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai lebih dari 1 juta debitur KPR, yang tediri dari 77 persen pembiayaan, 22,59 persen sekuritisasi dan 0,08 persen pembelian KPR," tutur Ananta.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani di MK: Tak Ada Beda Realisasi Perlinsos Kemensos pada 2019-2024

Sri Mulyani di MK: Tak Ada Beda Realisasi Perlinsos Kemensos pada 2019-2024

Sri Mulyani juga menampilkan bagan realisasi perlinsos Kemensos periode Januari-Februari selama 2019-2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024

Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024

Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya