Tembus USD 134 M, BI sebut utang luar negeri pemerintah masih sehat
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru utang luar negeri Indonesia per Februari 2015 sebesar USD 298,9 miliar atau setara Rp 3.832 triliun. Komposisinya, utang publik (pemerintah dan bank sentral) USD 134,8 miliar dan utang swasta USD 164,1 miliar.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara melihat komposisi utang luar negeri Indonesia dalam posisi aman. Termasuk utang pemerintah.
"Utang luar negeri pemerintah normal-normal saja, masih sangat sehat," ujar Mirza di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/4).
Namun, yang masih jadi perhatian adalah utang swasta yang menembus USD 164 miliar. Sebab, meski secara pertumbuhan melambat, tapi secara jumlah meningkat. "Yang jadi perhatian sektor korporasi," katanya.
Perlambatan pertumbuhan utang luar negeri sektor swasta membuat bank sentral bisa bernapas lega. Dia mengklaim, perlambatan pertumbuhan utang swasta tidak lepas dari kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia soal lindung nilai (hedging).
"Adanya aturan hedging membantu pertumbuhan utang luar negeri swasta lebih sehat," ucapnya.
Sebelumnya, utang luar negeri Indonesia pada Februari 2015 sebesar USD 298,9 miliar turun tipis dari posisi Januari 2015 sebesar USD 299,4 miliar.
Dari sisi pertumbuhan, utang asing Indonesia per Februari, melambat. BI melihat pertumbuhan utang Februari tumbuh 9,4 persen secara year on year (YOY). Angka ini di bawah pertumbuhan pada Januari yakni sebesar 10,5 persen YOY.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaSudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya