Teknologi dan Pendanaan Kunci Indonesia Turunkan Emisi Karbon
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyoroti, komitmen bersama seluruh negara untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim (climate change) yang tertuang dalam Paris Agreement.
Bendahara Negara mengatakan, suksesnya koalisi dan tujuan bersama ini tergantung pada desain transformasi yang adil dan terjangkau secara pendanaan (affordable) pada masing-masing negara.
"Setiap negara memiliki kapasitas berbeda-beda, makanya harus ada keadilan bagaimana mengikuti komitmen global ini. Dan affordable, karena setiap negara memiliki sumber dana dan teknologi yang berbeda-beda," ujar Menteri Sri Mulyani dalam sesi diskusi virtual, Kamis (26/8).
Menteri Sri Mulyani menyatakan, akses teknologi dan keuangan jadi sangat penting. Khususnya bagi Indonesia, yang kini tengah gencar membangun diri sembari mengusung program ekonomi ramah lingkungan (green economy).
"Karena mitigasi climate change itu hanya bisa menjadi retorika dan tidak menjadi action kalau tidak ada pendanaannya," tegas Menteri Sri Mulyani.
Menurut dia, kerumitan dalam mengantisipasi ancaman perubahan iklim ini muncul karena masing-masing negara punya tanggung jawab berbeda sesuai porsinya. Di satu sisi, dia sadar perubahan iklim merupakan ancaman nyata, dan butuh dukungan dari seluruh negara dunia.
"Namun kita juga paham bahwa setiap negara apakah itu level pembangunannya, apakah itu level income per kapitanya, apakah lokasinya, semuanya memiliki kontribusi yang berbeda-beda untuk tujuan yang sama," serunya.
Selanjutnya
Indonesia di dalam Paris Agreement telah menyampaikan, akan menurunkan CO2 dengan upaya sendiri hingga 29 persen. "Namun apabila internasional utamanya yang memiliki akses teknologi dan keuangan akan membantu, maka kita akan bisa menurunkan karbon itu menjadi 41 persen," sambung Menteri Sri Mulyani.
Sebab, ungkap dia, untuk menurunkan emisi karbondioksida pada saat negara itu masih harus terus melakukan pembangunan, pasti dibutuhkan teknologi dan juga akses keuangan.
"Dibutuhkan teknologi hijau, dibutuhkan keuangan yang bisa mendukung transformasi sehingga kegiatan-kegiatan pembangunan tidak memperburuk emisi karbon dioksida," pungkas Menteri Sri Mulyani.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Pentingnya Penangkapan dan Penyimpanan Karbon dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan Sustainable Development Goals 13 PBB.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Bakrie Group Akan Kembangkan Infrastruktur Riset Berkelanjutan di IKN
Target pengurangan emisi nasional yang diwujudkan dalam target konkrit, yaitu sebesar 31,89% pada 2030.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca Selengkapnya