Tarik utang Bank Dunia USD 500 juta, CT sebut RI sedang butuh
Merdeka.com - Pemerintah baru saja mendapatkan komitmen pinjaman dari Bank Dunia sebesar USD 500 juta (setara Rp 6 triliun) pada 30 September 2014 lalu. Utang ini akan digunakan untuk memperkuat tata kelola pemerintah daerah dan desentralisasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menilai pinjaman ini tidak perlu dibesar-besarkan. Itu termasuk utang bunga rendah, sebagai fasilitas keanggotaan RI di lembaga internasional tersebut.
Melihat program yang akan didanai, menko melihat utang ini tak perlu dipermasalahkan. Bahkan pemerintah memang membutuhkannya buat memperkuat kapasitas pemda, karena Bank Dunia sekaligus memberikan pelatihan untuk itu.
"Bank Dunia pinjamannya itu bunganya sangat murah, biasanya untuk program-program yang disamakan dengan agenda Bank Dunia. Jadi bukan soal urgensinya, kita memang butuhkan asistensi dan juga dana yang relatif murah," kata CT di Jakarta, Kamis (2/10).
Agenda Bank Dunia sejalan dengan keinginan pemerintah meningkatkan layanan publik di desa dan perkotaan. Itu sebabnya, CT menilai utang ini pasti sudah dibicarakan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Keuangan. "Semua pinjaman Bank Dunia untuk infrastruktur dasar," tandasnya.
Dalam keterangan pers tertulisnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez menjelaskan pinjaman mereka penting untuk mengembangkan desentralisasi di Tanah Air. Sejak pertama kali dilakukan 10 tahun lalu, otonomi perlu meningkatkan peran membangun infrastruktur dasar. Banyak pemda sukses membangun fasilitas publik layak, tapi banyak yang masih stagnan.
"Proyek ini diarahkan untuk meningkatkan efisiensi belanja pemerintah daerah dalam infrastruktur vital, misalnya jalan, jaringan irigasi, pasokan air bersih, dan sanitasi," kata Rodrigo.
Ini bukan pinjaman untuk penguatan otonomi daerah pertama. Bank Dunia pernah mengucurkan dana dengan nominal yang sama pada 2010.
Pinjaman ini bakal mengalir ke dalam komponen Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan pemerintah pusat kepada setiap pemda. Pelatihan Bank Dunia mencakup pula manajemen, perencanaan investasi pada pemda, serta akuntabilitas. Pihak ketiga independen, dalam hal ini Badan Pengawas Kebijakan Pembangunan (BPKP) akan mengaudit proyek tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaBSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaPantas Diberi Uang Panai Rp2 Miliar, Calon Suami Putri Isnari DA Ternyata Tajir Anak Pengusaha Batu Bara Kaltim
Momen lamaran Putri Isnari DA menjadi sorotan lantaran uang panai yang fantastis. Jumlahnya mencapai Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaTerlilit Utang, Janda Cantik Ini Nekat Kabur dari Rumah, Ending-nya Ada Donatur Beri Uang Rp42 Juta
Dia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca Selengkapnya