Target produksi beras Bulog Kediri turun 6 ton tahun ini
Merdeka.com - Target produksi pangan Bulog (Badan Urusan Logistik) Kediri tahun ini mengalami penurunan sekitar enam ribu ton dibanding tahun lalu. Penurunan ini dikarenakan faktor musim buruk serta serangan hama di sejumlah daerah pemasok utama beras.
Kepala Seksi Analisis Pasar Bulog Kediri, Dwi Santoso, mengatakan target produksi beras tahun ini mencapai 90 ribu ton. Namun setelah melihat kondisi riil di lapangan target diturunkan sesuai hasil koordinasi dengan Bulog Jawa Timur.
"Banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kondisi musim yang kurang mendukung serta serangan hama. Akibatnya target produksi mengalami penurunan hingga 6 ribu ton," jelasnya pada sejumlah wartawan, Selasa
(2/4).
Produksi pangan di wilayah kerja Bulog Kediri meliputi Kota dan Kabupaten Kediri serta Nganjuk. Tiga wilayah yang berada di daerah aliran Sungai Brantas itu, selama ini menjadi andalan Bulog Kediri sebagai penghasil beras.
Akan tetapi seiring pertumbuhan penduduk, lahan pertanian mulai mengalami penyusutan akibat dampak pembangunan. Hal ini menambah masalah Bulog Kediri untuk meningkatkan target produksi daerahnya.
"Meski ada kendala namun tahun ini produksi masih didominasi beras kualitas premium," tuturnya.
Dwi mengungkapkan penyerapan beras hingga saat ini telah mencapai dua ribu ton dan akan bertambah besar saat musim panen raya. "Tahun Lalu Bulog Kediri menargetkan produksi beras sebanyak 80 ribu ton lebih. Sedangkan tahun ini target diturunkan menjadi 75 ribu ton," jelasnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKejar Target Produksi Minyak, Pertamina EP Temukan 2 Sumber Migas Baru
Pertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertalite Hanya 92 Persen dari Target di 2023, Tahun Ini Kuota Dikurangi
Erika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaAda Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnya