Target nilai tukar Rupiah direvisi dari Rp 9.800 jadi Rp 10.200
Merdeka.com - Asumsi makro rata-rata nilai tukar Rupiah dalam postur APBN Perubahan 2013 kemungkinan sudah tidak lagi relevan dengan kondisi perekonomian saat ini. Pemerintah menyatakan, target rata-rata nilai tukar Rupiah perlu direvisi.
Hingga akhir tahun rata-rata kurs Rupiah kemungkinan bertengger di kisaran Rp 10.200 per dolar Amerika. Padahal, dalam APBN-P 2013, nilai tukar dipatok Rp 9.835 per dolar Amerika.
Menteri Keuangan Chatib Basri menilai, perkembangan ini melihat tren moneter global dan regional. Namun, dia mewanti-wanti agar publik tidak menganggapnya sebagai level yang statis.
"Rp 10.200 adalah rata-rata. Dua hari yang lalu rata-ratanya ada di kisaran Rp 9.800 per USD. Itu antisipasi dalam perkembangan nilai tukar. Jangan dianggap sebagai level," ujarnya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, di Jakarta, Rabu (28/8).
Gejolak perekonomian nasional saat ini menjadi faktor utama yang mendorong pemerintah merevisi beberapa asumsi makro dalam APBN Perubahan 2013. Tidak hanya perlambatan ekonomi, tekanan inflasi yang tinggi, tapi juga perlambatan kinerja investasi.
Hingga triwulan III, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) hanya 18,9 persen, dari tren periode sebelumnya yang sanggup mencapai 20 persen.
"Kami melihat (PMA) isu yang sangat penting, salah satu alasan turbulensi bergejolak perekonomian di Indonesia. Sehingga market bereaksi dalam saham, ada kekhawatiran tekanan defisit transaksi berjalan bisa pengaruhi stabilitas atau gejolak di nilai tukar," ungkap Chatib.
Perlunya revisi outlook rata-rata nilai tukar tahun ini juga dibenarkan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Dari pengamatan bank sentral, sampai akhir Agustus ini, Rupiah sudah melemah 10,78 persen dibandingkan level akhir 2012.
Meski berkesimpulan akhir serupa, bagi Agus, impor BBM merupakan penyebab utama tekanan terhadap nilai tukar. "Ini tidak terlepas dari kinerja neraca pembayaran Indonesia yang defisit karena besarnya transaksi berjalan. Lantaran besarnya impor migas maupun non migas," paparnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya