Target Dahlan soal IPO BUMN bisa meleset?
Merdeka.com - Ambisi Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan agar beberapa perusahaan BUMN ke lantai bursa hingga saat ini dikhawatirkan tidak akan tercapai. Padahal BUMN menargetkan sedikitnya 5 perusahaan sudah menjadi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku hanya dua perusahaan dari lima BUMN yang sudah terlihat akan melakukan aksi korporasi. Perusahaan itu di antaranya Semen Baturaja dan anak usaha PLN yaitu PLN Batam. “Iya, gimana dong," katanya ketika ditemui di Gedung Kementrian BUMN, Jakarta, Jumat (6/7).
Wakil Menteri BUMN, Muhammad Yassin mengatakan saat ini kementerian BUMN masih sedang mengusahakan agar target tersebut tercapai namun ada beberapa proses yang harus dilalui.
“Kita ikuti saja prosesnya itu, mulai dari program, kirim surat ke komite privatisasi, surat rekomendasi Kemenkeu dan kemudian baru dibahas di DPR dan baru ada PP (Peraturan Pemerintah),” ungkapnya.
Yassin mengatakan semua proses ini harus dilewatkan dan selain itu untuk melantai di bursa, Kementerian juga memperhatikan waktu yang tepat. “Ya kita akan rapikan proses dulu,” tambahnya
Dia enggan memberikan jawaban yang pasti saat ketika optimismenya bisa mewujudkan 5 BUMN yang IPO tahun. "Kita juga harus menunggu waktu yang tepat, yang pasti yang sudah dianggarkan itu untuk lima BUMN,” ujarnya.
Sebelumnya, Dahlan Iskan memastikan akan ada lima perusahaan pelat merah yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun ini. Dari lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, satu BUMN yang sudah bisa dipastikan adalah PT Semen Baturaja.
"Sementara, 4 lainnya merupakan anak usaha perusahaan BUMN. Saya belum bisa menyebutkan nama anak usaha tersebut, tapi saya pastikan semuanya bisa IPO tahun ini," kata Dahlan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/4).
Dorongan terhadap anak usaha dimaksudkan agar induk usaha BUMN tidak lagi memerlukan pengawasan yang terlalu ketat pada anak usaha mereka. Sebab, ke depannya akan ada pengawas lain disamping induk usahanya sendiri.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaTarget Tercapai, Sri Mulyani Semerigah Peneriman Pajak Tahun 2023 Rp1.738,8 Triliun
Angka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Usaha PTPN III Raih Ebitda Rp1,1 Triliun, Dirut Holding BUMN Perkebunan: Ini Masuk Catatan Sejarah
Melanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTKN soal Putusan Bawaslu Gibran Langgar Aturan CFD: Kami Tidak Pernah Rewel
TKN Prabowo Gibran tak mau ambil pusing terkait putusan yang melahirkan rekomendasi dari Bawaslu Jakarta Pusat ke Pemprov DKI itu.
Baca Selengkapnya