Tantangan Besar BPS Selama Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengakui dampak pandemi Covid-19 sangat besar terhadap kinerja BPS dalam pengumpulan sekaligus pengolahan data. Sebab, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sangat mengganggu aktivitas kinerja normal di lembaganya.
"Tantangan BPS besar sekali. Hampir sama dengan tantangan yang dihadapi oleh kantor statistik di negara lain. Dengan adanya PSBB, penerapan protokol kesehatan, tentunya pengumpulan data lewat wawancara langsung itu menemui kendala," kata dia di Kantornya, Jakarta, Rabu (1/7).
Berbagai kendala itu cukup dirasakan, mulai dari petugas BPS yang harus menaati setiap protokol kesehatan, juga responden yang susah dimintai keterangan.
Atas dasar permasalahan tersebut, pihaknya melakukan modifikasi dalam proses kinerja bisnisnya. BPS melakukan pengumpulan data melalui wawancara telepon dari sebelumnya, secara tatap muka atau door to door.
Di samping itu, tantangan lainnya adalah efisiensi anggaran. Dia menyadari hampir semua anggaran di KL itu diefisiensikan dan digunakan untuk penanganan covid sehingga sensus penduduk 2020 tidak ada wawancara langsung.
"Tapi kita akan membagikan kuesioner ke tiap rumah tangga yang belum ikuti SP online dan akan kita ambil kembali. Untuk pelatihan kita juga gunakan online dan efisiensinya luar biasa besar," kata dia.
Dalam rangka penanganan Covid-19, BPS juga mulai gencar untuk menggunakan big data. Misal mengenai tingkat mobilitas penduduk, jumlah penerbangan di halim dan cengkareng dengan gunakan flight tracker utk memberikan perkembangan terkini dari dampak covid.
"Jadi intinya BPS melakukan beberapa modifikasi proses bisnis," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS Adalah Kepanjangan Badan Pusat Statistik, Ketahui Tugasnya
Pengertian lembaga BPS beserta tugas, fungsi, dan wewenangnya.
Baca SelengkapnyaCerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaPAN: Sangat Bahaya Ada Capres Anggap Data Pertahanan Tak Perlu Dirahasiakan
PAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya