Tanjung Lesung bakal disulap seperti Dubai
Merdeka.com - Tanjung Lesung sudah ditetapkan sebagai bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Banten. Pengembangannya akan dilakukan PT. Jababeka Tbk dan PT. Pelindo II. Nantinya, obyek wisata yang berjarak 180 Km dari Ibu kota ini akan dibuat 600 dermaga berbentuk jari seperti di Dubai.
Pengembangan wisata Tanjung Lesung tersebut berupa pembangunan terminal kapal pesiar dan kawasan Marina serta fasilitas pendukung berupa properti. Anggaran pengembangan dan pembangunan KEK ini ditaksir sekitar USD 50 juta.
"Ada 600 dermaga. Tentunya nanti konsepnya hampir seperti jari, di Dubai dibuat seperti jari-jari. Nanti membuat Marina seperti itu," ujar Direktur Utama PT. Jababeka Tbk, S.D Darmono di Kantor Pelindo II, Jakarta, Selasa (2/9).
Setelah pengembangan, dia yakin Tanjung Lesung mampu menampung kapal-kapal pesiar atau mewah dari Amerika dan Eropa. Tidak hanya wisatawan asing, 60 juta penduduk di Jabodetabek juga berpotensi mengunjungi Tanjung Lesung. Pengembangan ini diyakini bakal menambah pundi-pundi pendapatan warga Banten.
"Makin lama banyak bersandar kapal mewah dari Amerika dan Eropa, hitung saja kalau misalnya satu wisatawan ke sana USD 100 juta per hari bisa menyejahterakan warga sana," kata dia.
"USD 500.000 bisa turun ke penduduk, dan juga menguntungkan bagi perusahaan yang ke sana. Kita mampu memberikan contoh negara kepulauan Indonesia melalui Tanjung Lesung," tambahnya.
Selain Tanjung Lesung, pihaknya pernah mengincar pengembangan kawasan kota tua di Jakarta. Niatan ini pernah diutarakan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Tujuan pengembangan dan renovasi kota tua tersebut agar ikon Indonesia tidak hanya Bali. Sebab, setiap wisatawan asing yang mengunjungi sebuah negara pasti singgah ke ibukota dahulu, namun selama ini selalu Bali menjadi tujuan utama.
"Waktu pak Jokowi diangkat Gubernur, saya menghadap beliau usul agar kota lama direnovasi agar jadi kebanggaan. Jakarta kehebatannya di kota tua, karena itu komplek kolonial terbesar di dunia," ungkap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaSerahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca Selengkapnya193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung Tahan 1 Lagi Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Besitang-Langsa
Kejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKejagung Gandeng Ahli Lingkungan, Kerugian Kasus Korupsi Timah Ditaksir Rp271 Triliun
Kerugian juga dapat dihitung dari total biaya kerusakan di kawasan hutan dan non-hutan.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaTersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaCak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak
Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah
Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Baca Selengkapnya