Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taksi Alsintan: Strategi Kementan Siasati Ancaman Krisis Pangan

Taksi Alsintan: Strategi Kementan Siasati Ancaman Krisis Pangan Taksi Alsintan Strategi Kementan Siasati Ancaman Krisis Pangan. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Taksi Alsintan merupakan program penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha.

Pertanian menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak atas perubahan iklim global yang terus terjadi. Cuaca ekstrem seperti hujan lebat, kekeringan, gelombang panas, dan badai tropis membuat proses tanam terganggu. Produksi pertanian turun. Harga melonjak. Ketahanan pangan terancam.

Ancaman krisis pangan dunia juga diperburuk dampak perang Rusia dan Ukraina, dua negara produsen dan eksportir komoditas utama dunia. Mulai dari minyak dan gas, pertambangan, hingga pangan banyak dihasilkan dari kedua negara tersebut.

Ketegangan yang terjadi di negara barat itu telah mengganggu proses produksi dan distribusi komoditas. Beberapa negara juga melakukan embargo terhadap produk-produk Rusia sebagai bentuk sanksi atas serangan yang dilakukan di Ukraina.

Sanksi itu dibalas kontan oleh Rusia dengan moratorium sejumlah produk pangan dan produk energi. Salah satunya melarang ekspor pupuk sejak 4 Februari hingga 31 Agustus tahun ini. Begitu juga dengan pupuk nitrogen dilarang ekspor sejak 3 November 2021 hingga 31 Desember 2022. Padahal, hampir 30 persen kebutuhan pupuk dunia berasal dari Rusia.

Tak pelak hal ini membuat harga pupuk meroket. Keberadaannya juga sulit didapat. Akibatnya biaya produksi dan harga jual produk pangan ikut melonjak.

Presiden Joko Widodo sudah memberikan peringatan kepada masyarakat. Mengingatkan seluruh pihak hati-hati soal pangan. Mengingat ketidakpastian pasokan pangan terus meningkat di pasar global. Pada Januari 2022 sudah tiga negara menyetop ekspor pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kemudian di pertengahan Juni 2022 jumlah negara yang menghentikan ekspor pangan meningkat menjadi 23 negara. Tiap negara ingin menjaga stok pangan guna memenuhi kebutuhan domestik.

Jokowi mengajak masyarakat untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan di lahan-lahan telantar. Seruan ini untuk memitigasi dampak negatif tekanan rantai pasok komoditas pangan di pasar global.

"Saya hanya ingin titip, sampaikan kepada masyarakat, pada rakyat bahwa yang namanya sekarang ini jangan sampai ada lahan yang terlantar tidak ditanami apa-apa," kata Presiden Jokowi, pada bulan Juni 2022.

Jokowi mengimbau masyarakat untuk menanam komoditas pangan yang bisa cepat berproduksi, seperti singkong ataupun jagung. Dengan memiliki sumber produksi pangan sendiri, masyarakat akan memiliki ketahanan sumber pangan. Sehingga terjaga dari tekanan pasokan komoditas pangan di pasar global.

Seruan serupa juga digaungkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Syahrul mengajak, seluruh pihak termasuk pemerintah daerah maupun petani ikut mengantisipasi krisis ini.

"Kita harus meningkatkan stok pangan karena ancaman krisis pangan sudah di depan mata," kata SYL di Sukoharjo, Jawa Tengah, Juni 2022 lalu.

Dalam menghadapi ancaman krisis pangan, Pemerintah telah memiliki 5 strategi untuk menjaga ketahanan pangan. Pertama dengan meningkatkan kapasitas produksi pangan. Dalam hal ini Kementan tengah mengembangkan lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk dijadikan lahan pertanian. Lahan tersebut digunakan untuk meluaskan area lahan padi, cabai, bawang merah dan sebagainya.

Kedua, pemerintah melakukan strategi diversifikasi pangan lokal untuk makanan pokok. Maksudnya, upaya mengajak masyarakat memberikan variasi bahan makanan pokok yang dikonsumsi agar tidak terfokus hanya pada satu jenis pangan.

Misalnya mengganti nasi dengan ubi kayu, sagu, pisang, kentang dan sorgum. Ketiga, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. Keempat, pengembangan pertanian modern dan kelima, gerakan tiga kali ekspor.

Taksi Alsintan untuk Pertanian Masa Depan

Satu bentuk nyata program untuk mengatasi krisis pangan yang dibuat Kementerian Pertanian yakni Taksi Alsintan. Taksi Alsintan merupakan program penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha.

Selain itu, program Taksi Alsintan bertujuan untuk membantu meningkatkan luas tanam, meningkatkan indeks pertanaman (IP), meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, menekan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu dan nilai tambah produk pertanian. Masuk memperluas kesempatan kerja di pedesaan dengan terciptanya agribisnis terpadu. Sehingga pada akhirnya akan memacu kegiatan ekonomi di pedesaan.

Tujuan utama lainnya meningkatkan pendapatan petani atau rumah tangga petani melalui pengelolaan alsintan dengan mekanisme jasa sewa dan pinjam pakai. Pola ini diawali dengan kebutuhan petani terhadap alsintan untuk efisiensi sistem usaha pertanian. Sehingga pada tahap akhir akan berbuah komersialisasi usaha pertanian.

Program ini didukung dengan fasilitas bantuan kredit usaha rakyat (KUR) dengan pemberian subsidi bunga dari pemerintah. Masyarakat dapat memanfaatkan KUR untuk pembiayaan usaha tani mulai dari hulu hingga hilir.

Menteri SYL mengatakan, program Taksi Alsintan ini direalisasikan agar petani dapat dengan cepat beradaptasi dengan era industri 4.0 yang mengedepankan mekanisasi dan inovasi teknologi.

"Dalam era sekarang ini, petani harus beradaptasi dengan era 4.0. Dan program Taksi Alsintan ini mendekatkan petani dengan mekanisasi dan inovasi teknologi," kata Mentan SYL.

Di Indonesia, penggunaan teknologi di bidang pertanian baru berkembang tujuh tahun terakhir. Banyak petani yang sudah mengganti sapi dan kerbau untuk mengolah tanah dengan mesin yang dinilai lebih efisien. Pun ketika panen, petani sudah mulai menggunakan mekanisasi pertanian.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, program ini memang didorong agar petani bisa cepat berinovasi dan beradaptasi dalam pengelolaan pertanian, mulai dari olah tanah sampai panen. Sehingga bisa mendorong anak muda saat terjun ke sektor pertanian.

Taksi Alsintan juga hadir sebagai terobosan dalam membantu petani untuk mengadakan pembelian alsintan dengan kredit ringan. "Dengan menggunakan KUR Pertanian, petani dapat membeli alsintan yang diperuntukkan membantu mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir," ujar Ali.

Pada awal 2022, Kementerian Pertanian telah menyalurkan KUR Taksi Alsintan di Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Kemudian berlanjut ke Provinsi Jawa Timur. Program ini difokuskan untuk wilayah dengan zona hijau.

Wilayah zona hijau merupakan wilayah yang berpotensial dan daerah sentra utama produksi padi nasional. Tujuannya agar masyarakat mampu mengadakan alat mesin pertanian sendiri. Sehingga petani tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah yang disalurkan melalui APBN.

"Saya yakin program ini bisa berhasil karena tanpa kita dorong petani sudah mulai merasakan bahwa alsintan ini sangat kita butuhkan. Ini yang terjadi di Jawa Timur," tutur Ali.

Taksi alsintan dapat diperoleh petani dengan bantuan pemerintah melalui APBN dan bantuan perbankan berupa KUR. Sehingga program ini bisa menghasilkan keuntungan yakni jaminan keberlanjutan alsintan dan menjadi sumber pendapatan dari usaha jasa sewa alsintan yang dikelola.

Bantu Petani Lewat KUR Pertanian

Selama ini, Kementan gencar memberikan bantuan alsintan untuk menaikkan level mekanisasi pertanian di Indonesia. Namun, untuk meningkatkan kemandirian petani, pemerintah mulai mengurangi bantuan alsintan dan mendorong petani memanfaatkan fasilitas pinjaman KUR untuk membeli alsintan.

Sepanjang tahun 2021, realisasi penyaluran KUR pertanian mencapai Rp85,62 triliun kepada 2,6 juta debitur. Angka ini telah melebihi target 122,31 persen dari Rp 70 triliun. Pun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi KUR Pertanian pada 2020 hanya Rp55,3 triliun dengan 1,9 juta debitur.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian sampai 31 Desember 2021, penyaluran terbesar pada KUR Perkebunan yakni sebesar Rp 29,74 triliun kepada 678.720 debitur. Dibandingkan tahun 2020, yang tersalur sebesar 18,17 trilliun kepada 463.572 debitur . Terbesar kedua adalah sektor tanaman pangan sebesar Rp 23,03 triliun kepada 851.288 debitur. Dibandingkan tahun 2020, yang tersalur sebesar 15,47 trilliun kepada 703.179 debitur .

Di urutan ketiga ada KUR Peternakan dengan realisasi Rp 15,54 triliun kepada 462.346 debitur. Lebih tinggi dari capaian tahun 2020 sebesar Rp 10,67 triliun untuk 356.759 debitur. Selanjutnya untuk KUR hortikultura sebesar Rp 10,67 triliun kepada 372.479 debitur. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2020 yang hanya Rp 7,09 triliun kepada 289.808 debitur.

Sisanya disalurkan untuk jasa dan mixed farming (pertanian, perkebunan, dan peternakan) sebesar Rp 6,64 triliun kepada 249.856 debitur. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2020 yang hanya Rp 3,92 triliun kepada 171.211 debitur.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Ini memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Bakal Dilakukan Menteri AHY Selesaikan Kasus Sengketa Tanah di Indonesia

Begini Strategi Bakal Dilakukan Menteri AHY Selesaikan Kasus Sengketa Tanah di Indonesia

Penyelesaian sengketa lahan jadi salah satu program yang bakal diakselerasi oleh Kementerian ATR/BPN, dalam kurun waktu sisa 8 bulan masa kabinet tersisa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani

Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani

Pesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Anas mengatakan terdapat sejumlah persyaratan kompetensi ASN yang akan dipindahkan ke IKN.

Baca Selengkapnya
Pelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini

Pelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini

Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.

Baca Selengkapnya
PELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan

PELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan

PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.

Baca Selengkapnya
Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan

Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan

SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya