Tak perlu impor daging, jumlah sapi di Indonesia 14 juta ekor
Merdeka.com - p>Minimnya pasokan daging sapi dituding sebagai biang keladi tingginya harga daging sapi di pasaran. Padahal, jika mengacu pada data yang ada, pasokan daging sapi dalam negeri sesungguhnya sangat berlimpah.
Badan Pusat Statistik (BPS) pernah menyebutkan bahwa Indonesia tidak perlu mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebab, pasokan dari dalam negeri mencukupi."Mestinya kita sudah tidak impor sebanyak ini sekarang," kata Kepala BPS Suryamin beberapa waktu lalu.
Suryamin membuktikan pernyataannya dengan memberikan data jumlah sapi di Indonesia yang mencapai 14.824.373 sapi potong. Jumlah tersebut diperoleh dari data sensus 2011. Dari data tersebut, sapi yang dikembangbiakan oleh keluarga mencapai 11.044.136 ekor sapi potong.
Suryamin mengatakan, mayoritas jumlah sapi hasil sensus tersebut merupakan sapi yang dikembangbiakan dan dipotong ketika ada keperluan mendesak.
"Data populasi sapi potong yang kita lakukan door to door, ke rumah tangga yang melakukan usaha sapi potong," ucap Suryamin dalam konfrensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/3).
Namun, Suryamin tidak bisa menyebutkan jumlah sapi yang siap dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging sapi. Suryamin hanya memberikan asumsi dari keseluruhan jumlah sapi tersebut.
"Pemerintah bisa mengambil kebijakan dari data ini, yang boleh dipotong kan hanya jantan usia dewasa dan betina yang sudah tidak produktif.
"Tapi tetap kenyataannya tujuan pemeliharaan tujuan pembiakan. UU melarang sapi betina produktif dipotong. DKI demandnya tinggi ini pasti karena suatu daerah over supply, untuk membawa ke sini tidak ada sarana transportasi," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya