Tak miliki cadangan minyak, Indonesia krisis ketahanan energi
Merdeka.com - Pemerintah menyatakan Indonesia saat ini tidak memiliki cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) meski harga minyak dunia sedang murah. Kondisi ini tentu memprihatinkan terhadap ketahanan energi Tanah Air.
Plt Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengaku cadangan minyak Indonesia bahkan kalah dengan Vietnam. Padahal, negara tersebut terbilang baru merdeka.
"Indonesia tidak mempunyai cadangan penyanggah. Vietnam yang abis perang saja punya cadangan 37 hari, sedangkan, Indonesia 0 hari," kata Wiratmaja di Jakarta, Rabu (28/1).
Dia mengakui kondisi ini menjadi kelemahan pemerintah. Maka itu, pihaknya mengklaim sedang membangun kilang di daerah Bontang dan Arun. Selain itu, pemerintah juga mengajak para investor untuk ikut dalam pembangunan ini.
"Kita tidak menyimpan itu kelemahan saya (pemerintah). Tangki-tangki bisa diperbaiki dan dibersihkan kita bisa gunakan," ujarnya.
Di samping itu, Wiratmaja sesumbar pemerintah bakal membangun kilang minyak di seluruh Indonesia. Sebab, pemerintah ingin ketahan energi menyebar hingga pelosok negeri.
"Jika kita sebar storage di mana-mana (dari Indonesia barat sampai timur), ketahanan energi kita yang maju," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnya