Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi batal membentuk sebuah Kementerian khusus yang menaungi ekonomi kreatif. Sektor ini nantinya akan berbentuk badan tersendiri. Koordinasi badan ekonomi kreatif ini akan lintas kementerian.

Terkait itu, mantan wakil menteri pariwisata Sapta Nirwandar menilai positif. "Dengan adanya itu maka diurus semua sektor, harusnya sih bisa tumbuh," ujar Sapta di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).

Meski begitu Sapta punya penilaian sendiri. Jika menjadi sebuah kementerian dan berada di bawah Kementerian Koordinator, sektor ekonomi kreatif dinilai bakal lebih mempunyai daya saing.

"Karena kan ada yang mengintegrasikannya lebih baik dalam bentuk policy (kebijakan)," tuturnya.

Indonesia harus siap melawan maupun bertahan dari serangan produk asing saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan tahun depan.

"Semua harus bergerak ikut ambil bagian, apalagi tantangan ke depan ada MEA. Ini harus dihadapi siap tidak siap," ungkapnya.

Pembekalan dalam bentuk pelatihan, dinilai sebagai langkah efektif membuat pengusaha sektor ekonomi kreatif lebih berdaya saing. Pemerintah harus mengambil peran strategis.

"Kreatif industri yang dibahas UKM. Mereka semua perlu diedukasi tentang desain, pemasaran, kemasan sehingga bisa laku dan mampu berdaya saing," paparnya.

"Kadang kan mereka juga tidak bisa membaca tren. Nah sebetulnya inilah peran yang harus diberikan pemerintah," tandasnya.