Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak cuma BCA, Bank Mandiri turut akui kesulitan likuiditas

Tak cuma BCA, Bank Mandiri turut akui kesulitan likuiditas Bank Mandiri. ©Istimewa

Merdeka.com - Terus tingginya BI Rate di level 7,5 persen menggerus likuiditas di pasar perbankan Indonesia. Seperti bank-bank besar lain di Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengakui, cukup sulit mendapatkan dana murah nasabah, dari tabungan atau giro, di masa sulit seperti sekarang.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menilai, pihaknya pilih bersikap konservatif selama triwulan II 2014. Bank pelat merah ini fokus mengupayakan Loan to Deposit Rasio (LDR) selama April-Juni tetap di level 85 persen, di bawah batas atas Bank Indonesia (BI) yang mematok 92 persen.

"Menurut saya memang harus dijaga 80 persen - 90 persen. Bank sebesar kita memang bukan waktunya agresif, ini saatnya jaga stabilitas. Kalau ada risiko tidak ada uang untuk membayar pengeluaran, bagi bank besar seperti kami itu berbahaya," ujarnya dalam paparan publik di Kantor Pusat Mandiri, Jakarta, Kamis (24/7).

Dilaporkan sebelumnya, LDR rata-rata nasional di level 95 persen. Ini karena bank-bank kecil dan menengah saling memperebutkan dana simpanan, khususnya deposito, dengan tawaran bunga hingga 11-12 persen.

Budi mengingatkan, situasi itu tak cuma melemahkan likuiditas, tapi menggambarkan kemampuan bank menyalurkan kredit. Mandiri, dia jamin, masih mampu menggelontorkan pinjaman ke pelbagai sektor, dibandingkan perbankan lainnya.

"LDR itu penting, karena itu menggambarkan kemampuan bank itu untuk ekspansi," tandasnya.

Sepanjang triwulan II 2014, kredit yang disalurkan mencapai Rp 485 triliun, meningkat 13,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan dari sisi Dana Pihak Ketiga, bank BUMN ini masih sanggup merebut dana murah dari para pesaing. DPK yang dihimpun Bank Mandiri tumbuh 10,7 persen menjadi Rp 555,9 triliun pada Juni 2014 dibanding periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan DPK ini terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 9,5 persen atau Rp 19,6 triliun hingga mencapai Rp 226,1 triliun.

"Dari capaian itu, total dana murah yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri sampai dengan kuartal kedua 2014 mencapai Rp 345,6 triliun," ungkap Budi.

Demikian pula deposito. Mandiri menawarkan bunga hingga 15 persen, lebih tinggi dari rata-rata pasaran, tapi itu kata Budi seiring minat nasabah yang tinggi.

"Memang deposito kita 15 persen, lebih tinggi dari saving account. Biasanya dalam kondisi interest rate naik, selalu terjadi pergeseran ke time deposit dibanding current account," urainya.

Sebelumnya, BCA melihat beberapa bank sudah gila-gilaan menawarkan bunga deposito, bahkan mencapai 11-12 persen. Sedangkan BCA tidak mau mengikuti strategi itu demi menarik nasabah.

Bank swasta terbesar di Indonesia milik Konsorsium Djarum ini cuma menawarkan bunga deposito maksimal 9,5 persen. Itupun khusus nasabah yang menyimpan dana berjangka, minimum di atas Rp 10 miliar.

Di bawah itu, bunga BCA cuma setara LPS Rate, yakni 7,5 persen. "Kita tidak memberi special rate, tapi pricing kita masih cukup menarik nasabah. Sehingga selama enam bulan ini kita bisa menaikkan deposito hingga Rp 8 triliunan," kata Jahja.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun Jelang Pencairan THR

Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun Jelang Pencairan THR

Penempatan uang di mesin ATM Mandiri berada di lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya