Tak capai target 2014, Bulog naikkan penyerapan beras di 2015
Merdeka.com - Tahun ini, Perum Bulog mengaku tidak mencapai target penyerapan beras petani dengan alasan produksi turun serta harga mahal. Dari target 3 juta ton, realisasinya hanya 2,5 juta ton atau 85 persen.
Meski begitu, untuk tahun depan PT Perum Bulog justru meningkatkan target penyerapan beras. Perum Bulog mematok target penyerapan beras sebanyak 3,2 juta ton di 2015.
"Tahun depan meningkat menjadi 3,2 juta ton," ujar Plt Dirut PT Perum Bulog Budi Purwanto di kantor Bulog, Jakarta Selatan, Senin (29/12).
Budi punya alasan kuat. Dinaikkannya target penyerapan beras karena Bulog mendapat informasi adanya peningkatan produksi di tengah kemunduran masa tanam dan panen.
"Tahun depan target meningkat, ada informasi produksi meningkat walaupun tanam dan panen agak mundur," tuturnya.
Sebelumnya, realisasi penyerapan beras Bulog tahun ini tidak mencapai target. Plt Dirut PT Perum Bulog Budi Purwanto mengakui faktornya, menurunnya produksi serta kenaikan harga beras yang tengah terjadi.
"Kami tidak mencapai target (tahun ini). Kendalanya produksi turun serta harga naik. Kita tidak beli ke petani," ujar Budi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.
Baca SelengkapnyaProduksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaHal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnya