Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak akomodir program Jokowi, pemerintahan SBY ingkar janji

Tak akomodir program Jokowi, pemerintahan SBY ingkar janji Jokowi bertemu SBY di Bali. ©Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingkari janjinya sendiri untuk mengakomodir program pemerintahan baru yang bakal dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Pemerintah memutuskan menutup pintu rapat-rapat untuk mengakomodir program Jokowi masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Padahal sepekan lalu anak buah SBY berjanji mengakomodir program presiden terpilih.

Kini pemerintah mempersilakan pemerintahan Jokowi untuk berjuang mendapatkan dana program saat pembahasan APBN perubahan. "Secara undang-undang tidak bisa pemerintah sekarang mewakili pemerintah mendatang masuk membahas APBN," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung, saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Selasa (9/9).

CT, panggilan akrabnya, mempersilakan fraksi pendukung pemerintahan Jokowi di DPR saat ini untuk memberi masukan agar memperjuangkan program Susilo Bambang Yudhoyono yang sejalan dengan milik Jokowi agar gol dalam pembahasan APBN 2015.

"Kalau masih kurang, APBN 2015 kan bisa dilakukan perubahan nanti," tuturnya.

Terkait kapan pembahasan APBN perubahan nanti, lanjutnya, juga tergantung izin dari pihak DPR. "Bagusnya kan secepatnya, sebelum akhir tahun sudah ada APBN-P. Tapi DPR mau atau tidak kan terserah mereka," jelasnya.

Sebelumnya, beberapa hari lalu Menko juga menegaskan tidak tersedianya ruang negosiasi bagi program Jokowi dimasukkan oleh pemerintahan saat ini dalam pembahasan RAPBN. Semua kebijakan yang hendak dilakukan 2015 diserahkan kepada kubu Jokowi-JK.

Menurut CT, ini sudah sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 4, bahwa pemerintahan baru tak memiliki kuasa bidang eksekutif apapun sebelum dilantik.

"Arahan presiden kita membantu tim transisi. Tapi masalah kebijakan sampai 20 Oktober 2014 tetap menjadi tugas kabinet Indonesia bersatu jilid dua. Jadi kalau pak Joko Widodo dan Jusuf Kalla punya kebijakan, tentu sebaiknya dilakukan setelah dilantik," katanya.

Sikap ini berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan program-program presiden terpilih bisa diakomodir dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. "Tentunya kami sangat terbuka dengan masukan-masukan yang disampaikan bapak-ibu (dewan)," katanya dalam rapat di Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (1/9).

Hal yang sama juga disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana. Dia menegaskan, RAPBN 2015 adalah program yang akan dijalankan pemerintah mendatang. Pemerintah saat ini siap mengakomodir keinginan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Kami sudah petakan, kami sudah sandingkan. Ada beberapa yang langsung terakomodasi, ada yang perlu penyesuaian," katanya.

Dia menegaskan beberapa program seperti untuk kesehatan, pendidikan dan program lainnya, yang diinginkan oleh pemerintahan mendatang, bisa dibahas dalam panja. "Bappenas telah menyiapkan semacam pemetaan atau persandingan apa yang sudah tertera di RAPBN 2015, dengan yang diinginkan pemerintah terpilih," katanya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye

Bawaslu Sudah Surati Jokowi Minta Menteri Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Kampanye

Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.

Baca Selengkapnya
TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

Roby menilai, Mahfud MD menguasai materi debat cawapres

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025

Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025

Program tersebut merupakan unggulan pasangan Prabowo-Gibran saat masa kampanye Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan

Tak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan

Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.

Baca Selengkapnya
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mulai Bahas Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo, TPN Ganjar Singgung Etika dan Ketidakpantasan

Jokowi Mulai Bahas Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo, TPN Ganjar Singgung Etika dan Ketidakpantasan

Makan siang dan susu gratis merupakan program unggulan Prabowo-Gibran selama masa kampanye

Baca Selengkapnya
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar

Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar

Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya