Tak ada investor, kondisi Pelabuhan Sabang bagai mati suri
Merdeka.com - Kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang sudah berjalan 14 tahun, namun, kondisinya saat ini seperti mati suri. Hal ini disebabkan tak ada investor berminat menanamkan modalnya di sini.
Direktur Perdagangan dan Investasi Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Syarjani, mengatakan keengganan investor untuk berinvestasi akibat minimnya fasilitas dan infrastruktur di pelabuhan bebas Sabang.
"Infrastruktur kita belum memadai sesuai dengan master plan BPKS, inilah yang menjadi persoalan mengapa kita sulit berkembang," jelas Syarjani pada merdeka.com, Sabtu (12/7).
Kendati demikian, bukan berarti BPKS tidak memiliki fasilitas apapun. Sekarang BPKS telah memiliki pelabuhan Container Terminal (CT) 3 di desa Kota Bawah Barat, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang. Akan tetapi, infrastruktur pelabuhan itu diakui baru sebatas dermaga dan belum memiliki fasilitas pendukung lainnya.
"Jadi kita sekarang butuh investor masuk yang bisa mengoperasikan pelabuhan tersebut," tegasnya.
Selain itu, kawasan ini juga masih membutuhkan lahan tambahan seluas 40 Ha di mana ditaksir akan menelan dana investasi sebesar Rp 57,7 triliun. Lahan tersebut dibutuhkan untuk pengembangan kawasan untuk Sabang Hub International Port maupun pelabuhan di Balohan di mana akan dijadikan pusat industri dan kawasan penumpukan barang di Ujung Seuke tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaRumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'
Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024
Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan
Sudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca Selengkapnya