Tahun Pertama Operasi, Laba MRT Jakarta Ditarget Tembus Rp70 Miliar
Merdeka.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar optimis dapat membukukan laba Rp60 - Rp70 miliar pada tahun pertama beroperasi atau 2019.
"Kita optimistis mendapatkan laba bersih atau laba komprehensif itu sekitar Rp60 - Rp70 miliar pada tahun ini," kata William dalam paparannya dikutip dari Antara, Rabu (27/11).
Target pendapatan perusahaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp1 triliun dan pengeluaran kotor untuk biaya operasional mencapai Rp940 miliar.
William menuturkan pendapatan non tiket atau non-farebox menyumbang sebesar Rp225 miliar, sementara dari tiket atau farebox diproyeksikan sebesar Rp180 miliar hingga akhir 2019.
Dari pendapatan non tiket itu, kontribusi paling besar, yakni periklanan 55 persen, hak penamaan stasiun (naming rights) 33 persen, telekomunikasi 2 persen dan retail serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 1 persen.
"Retail dan UMKM ini sifatnya layanan tambahan kepada penumpang," katanya.
Adapun untuk sembilan persen lainnya bersumber dari bunga bank dan selisih kurs senilai Rp40 miliar.
Pendapatan Terbesar dari Subsidi Tiket
Sedangkan, pendapatan terbesar adalah dari subsidi tiket untuk penumpang MRT Jakarta oleh Pemda DKI Jakarta yang tahun ini mencapai Rp560 miliar.
Wiliam optimistis kinerja keuangan akan terus tumbuh apabila pelayanan kepada masyarakat terus meningkat dan dijaga, sehingga kepercayaan publik serta pelaku usaha untuk bekerja sama semakin naik.
Pada 2020, MRT Jakarta menargetkan mampu mencatatkan laba Rp200- Rp250 miliar dengan proyeksi pendapatan subsidi naik menjadi Rp900 miliar.
"Kita dari rugi Rp132 miliar ke untung Rp60 - Rp70 miliar, di sini kita terus kejar di non-farebox, rutin periklanan, naming right kita jual di Bundaran HI dan lebih banyak lagi, QR application, ada properti juga nanti dibangun lewat TOD (transit oriented development) dan potensinya sangat besar sekali," katanya.
Ke depannya, William memproyeksikan pada 2021, pihaknya bisa membukukan laba Rp300 - Rp350 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Capai 28,4 Persen, Lampaui Target Saya
Jokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Angkut 102 Juta Penumpang Selama 5 Tahun Beroperasi
MRT Jakarta pertama kali beroperasi melayani masyarakat pada 24 Maret 2019.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Teken Kontrak dengan Perusahaan Jepang, Percepat Bangun Proyek Fase 2A
Teken kontrak berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama Libur Lebaran, MRT Jakarta Beroperasi Normal dari Pukul 05.00-24.00 WIB
Seluruh stasiun akan dibuka sesuai dengan jam operasional pukul 05.00- 24.00 WIB
Baca SelengkapnyaPenumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaLaporan Akhir Tahun Polda Metro, Kejahatan di Ibu Kota Meningkat Didominasi Kasus Penipuan
Polda Metro Jaya mencatat total kejahatan, pada 2023 sebanyak 52.430 kasus
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaBaru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca SelengkapnyaSempat Ditolak Sopir KWK, Transjakarta Rute 10M Beroperasi Kembali Akhir Maret 2024
Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya