Tahun ini, Kimia Farma anggarkan Rp 20 M bangun 100 gerai apotek
Merdeka.com - Anak usaha PT Kimia Farma Tbk, PT Kimia Farma Apotek bakal membangun 100 gerai baru di seluruh Indonesia tahun ini. Investasi yang dikeluarkan untuk membangun 100 gerai ini mencapai Rp 20 miliar.
"Anggaran ekspansi kami siapkan investasinya sekitar Rp 20 miliar," ujar Dirut PT Kimia Farma Apotek Imam Fathorrahman seperti dilansir Antara, Minggu (8/1).
Menurutnya, jika rencana tersebut terealisasi maka pada tahun ini total gerai atau apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia menjadi 1.000-an unit, mengingat hingga saat ini sudah ada 900 gerai di seluruh Indonesia.
"Dari 900-an gerai tersebut, total omzet penjualan obat-obatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun," katanya.
Imam juga menjelaskan, sebagai komitmen untuk meningkatkan kemudahan dan layanan kepada para pelanggan di seluruh Indonesia, bertepatan pada HUT ke-14 perseroan pada awal Januari ini, maka perseroan juga akan memasuki pasar transaksi elektronik (e-Commerce).
"Pemilik telepon pintar saat ini sudah mencapai 126 persen dari total penduduk, dan internet sendiri sudah 52 persen. Ini pasar e-Commerce luar biasa," jelasnya.
Pada tahap awal, perseroan akan membidik pasar Jabodetabek dan bekerja sama dengan layanan belanja pesan antar Go-Mart.
"Intinya melalui layanan ini, kami bisa diakses pelanggan di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar dengan lebih dari 250 pilihan lokasi apotek kami. Silakan pelanggan bisa akses kami di www.kimiafarmaapotek.co.id ," jelasnya.
Namun, untuk membedakan layanan online Kimia Farma Apotek dengan layanan online lain adalah akses hingga keunikan dan metode pembayaran yang bisa dilakukan oleh semua jenis payment gateway.
"Pembedanya akses, dan uniknya Kimia Farma Apotik akan dilakukan semacam verifikasi apakah obat yang dipesan memang diperlukan atau tidak," tegasnya.
Selain itu, adanya informasi cara penggunaan obat terkait dosis dan proses pengiriman menggunakan kemasan khusus untuk pengamanan dan menjaga kualitas produk yang dikirimkan.
Dia juga menambahkan, layanan digital ini hanya untuk obat-obat dengan jenis umum, tapi tidak untuk obat dengan resep dokter. "Akses ini menjadi kebutuhan dan orang tidak lagi ke apotek, tetapi ini untuk obat-obatan bebas dan juga kosmetik," kata Imam.
Pada setiap transaksi digital, lanjutnya, pelanggan akan menerima produk pesanannya dalam kemasan yang tersegel. Produk dilengkapi dengan Form Informasi Obat (FIO) yang berisi informasi tentang indikasi, cara dan aturan pakai, efek samping dan informasi obat lainnya yang ditulis langsung oleh apoteker.
"Kemasan dan segel tersebut didesain khusus untuk menjamin kualitas obat dan produk kesehatan hingga diterima pelanggan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca Selengkapnya