Merdeka.com - Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) memperkirakan ada 30 waralaba asing yang akan masuk ke pasar Indonesia tahun ini. Hal ini semakin menjadi ancaman sebab waralaba asing lebih mampu bersaing di Tanah Air.

Ketua WALI, Levita Supit, mengatakan potensi pengembangan sektor waralaba di Indonesia dinilai sangat bagus. Namun, dengan masuknya waralaba asing ke Indonesia, diharapkan waralaba lokal tetap bisa bersaing.

"Waralaba asing seperti dari Singapura atau Amerika Serikat akan masuk di tahun ini, ya sekitar 30 waralaba asing. Untuk itu waralaba lokal harus optimis, jangan pesimis," ujarnya di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3).

Menurut dia, waralaba asing tersebut nantinya akan merambah bisnis mulai dari makanan, ritel, pendidikan hingga kesehatan. "Sektor waralaba yang masuk bervariasi," jelas dia.

Ketua Dewan Pengarah WALI, Amir Karamoy, menambahkan pelaku usaha waralaba asing agak berhati-hati berinvestasi di Tanah Air mengingat tahun ini Indonesia menyelenggarakan pemilu.

"Mereka wait and see dari mulai Januari sampai Oktober ini. Banyak mereka email ke saya, apakah ini waktu yang tepat untuk masuk ke Indonesia. Jadi mereka wait and see," tambah dia.

Diakuinya, hingga saat ini ada 50 waralaba lokal. Sementara itu, WALI menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia untuk menyelenggarakan pameran waralaba, lisensi dan peluang usaha. Pameran ke 12 kalinya ini bakal diselenggarakan oleh Reed Panorama Exhibitions (RPE) pada tanggal 12-14 September 2014 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Levita Supit mengaku optimis melalui acara ini bisnis waralaba lokal Indonesia bisa lebih dikenal di mata dunia dan bersaing dengan produk asing. "Kami menargetkan 10.000 pelaku usaha asing dan lokal dengan menempati area seluas 5.000 meter persegi dan 250 brand waralaba dalam negeri maupun luar negeri dari berbagai lini bisnis," ujarnya.

Amir Karamoy menambahkan penyelenggaraan pameran ini bertujuan untuk menambah informasi bagi para pelaku usaha tentang bisnis waralaba dan para pemilik modal yang tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis ini.

"Ini merupakan wadah yang tepat untuk mempromosikan konsep bisnis kepada seluruh masyarakat di Indonesia dan pasar Asean," jelas dia.