Tahun depan, jumlah penerima Rastra naik dari 1,2 juta jadi 3,9 juta keluarga
Merdeka.com - Pemerintah berencana menaikkan jumlah penerima Beras Sejahtera (Rastra) menjadi 3,9 juta keluarga di 2018 dari sebelumnya hanya 1,2 juta pada 2017. Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai rapat terbatas soal Evaluasi Pelaksanaan Program Rastra dan Program Bantuan Pangan Non Tunai.
"2018 Itu akan diperluas dari 1,2 menjadi 3,9 juta," ungkap Darmin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).
Saat ini, Rastra didistribusikan melalui kartu atau non-tunai. Darmin yakin, cara ini sangat efektif, efisien, dan tepat sasaran. "Begitu dibuat non-tunai, dia menjadi lebih tepat sasaran, tepat waktu mestinya. Kenapa tepat sasaran karena ini dikirimnya by name by address, terinci, bukan lagi dkasih ke kepala desa," kata dia.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharini membenarkan rencana penambahan jumlah penerima Rastra di 2018 menjadi 3,9 juta. Namun, itu dilakukan secara bertahap.
"Akan kita lakukan secara bertahap," ucapnya.
Di samping itu, lanjut Puan, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Termasuk mengecek kembali data penerima BPNT di Dukcapil Kemendagri. Sehingga pemerintah dapat memastikan apakah penerima bantuan tersebut masih hidup atau tetap berada di alamat yang sama sebagaimana yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lembaga dan kementerian terkait memperhatikan pelaksanaan program Rastra. Jokowi mengingatkan pendistribusian Rastra harus tepat waktu.
"Jangan sampai saya minta ada keterlambatan, saya minta bulog mengikuti, Mentan, BUMN, Menko PMK bisa ikuti supaya beras ini sampai ke penerima manfaat tanpa terlambat satu hari pun," tegasnya saat memberikan sambutan dalam ratas.
Jokowi menekankan, program rastra ini harus jadi prioritas. Apalagi, pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 21 triliun untuk 15 juta keluarga kurang mampu.
"Dengan biaya dan dampak besar kita harus benar benar jadikan ini prioritas, jangan sampai energi habis karena hal-hal yang kecil dan dampaknya kecil," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaSekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya