Susun strategi, Jokowi rapat bareng eksportir kelas kakap
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Nampak hadir Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perindustrian Saleh Husein, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Staf kepresidenan Luhut Panjaitan.
Rapat kali ini berbeda. Sebab, dalam rapat yang digelar di Istana Merdeka ini, Jokowi mengumpulkan eksportir kelas kakap. Jokowi sengaja mengundang para eksportir besar untuk memberikan masukan-masukan kepada pemerintahan Indonesia dalam hal perekonomian.
"Kami hadirkan (pengusaha) untuk memberikan masukan-masukan kepada pemerintahan. Terutama dalam rangka memperkuat dan mengembangkan ekspor produk-produk dari negara kita," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/4).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta masukan untuk membenahi neraca perdagangan. Membaiknya neraca perdagangan bisa dimanfaatkan oleh eksportir untuk meningkatkan kinerja.
"Kami juga ingin tahu kebijakan apa, regulasi apa yang diperlukan oleh pengusaha, dari sisi mana yang bisa kita dorong dan bantuan," ucapnya.
Mantan Wali Kota Solo ini memaparkan kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah dan diharapkan bisa mendorong kinerja ekspor. Salah satunya kebijakan kemudahan izin usaha. Selain itu, ada juga kebijakan pemberian insentif.
"Kita juga ingin memberikan insentif-insentif tetapi tolong diberi tahu menteri-menteri kabinet kerja untuk paham apa yang harus dilakukan pemerintah dengan swasta. Terutama di bidang transportasi. Pelabuhan kita juga terus mendorong memperbaiki infrastruktur kita agar jadi lebih baik," katanya.
Jokowi kembali menekankan pentingnya mencari solusi memaksimalkan peran pelabuhan dan sektor transportasi untuk menekan biaya distribusi atau logistik. Apalagi selama ini mahalnya biaya logistik selalu dikeluhkan pengusaha dan dijadikan kambing hitam lemahnya daya saing produk Indonesia.
"Agar lebih baik dan biaya-biaya transportasi bisa ditekan sehingga memberikan daya dorong pada semuanya produk-produk Indonesia bisa berkompetisi di pasar global. Ini sebuah proses yang kami harapkan saya jugaa sudah 26 tahun jadi pelaku dan menjadi kekuatan kita bersama dan moga-moga menjadi kekuatan kita bersama," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bicara Rahasia Pertahanan: Enggak Bisa Dibuka Semua Kaya Toko Kelontong
Strategi besar negara tidak semuanya bisa dibuka, karena bukan toko kelontong.
Baca SelengkapnyaHari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaNama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnya